Bengkulu (Antara) - Pencarian belasan korban kongsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, hanya menggunakan cangkul, belum menggunakan alat berat.

Camat Kecamatan Napal Putih, Sabiing, di Bengkulu, Sabtu, mengatakan untuk menggali timbunan longsor guna mencari korban yang masih tertimbun, tim pencari hanya menggunakan alat tradisional berupa cangkul dan alat seadanya.

"Hanya sepuluh cangkul yang bisa kita bawa ke sana," kata dia.

Kondisi jalur yang tergolong ekstrim, memaksa tim pencari korban tidak bisa membawa alat berat seperti "excavator".

"Kecuali menggunakan helikopter berukuran besar, mungkin bisa mengangkut alat berat," katanya.

Satu-satunya jalur akses ke lokasi bencana longsor, kata Sabiing, ditempuh menggunakan kendaraan tradisional peninggalan penjajahan Belanda.

"Namanya Molek, kendaraan ini menggunakan rel kereta buatan Belanda," ucapnya.

Molek merupakan kereta mini zaman penjajahan yang dimodifikasi oleh masyarakat setempat sehingga bentuknya menyerupai mobil angkutan kota tetapi beroda seperti kereta api.

Untuk memutar roda lori, Molek dibekali mesin diesel yang dihubungkan dengan rantai ke roda. Jumlah penumpang maksimal yang bisa diangkut sebanyak 10 sampai 12 orang.

"Setelah naik molek, kita harus berjalan kaki juga selama dua jam, baru sampai ke lokasi," kata Sabiing.

Jalur evakuasi semakin sulit diakses karena sebelum sampai ke tempat longsor, jalur juga tertutup oleh timbunan longsor.

Hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu menjadi penyebab longsor di Dusun Karang Sulu. Bencana tersebut terjadi Rabu (3/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Sebanyak 18 orang warga beserta sejumlah pondok yang berlokasi di kebun warga ikut tertimbun longsor.

Ada 15 orang lagi yang masih dalam pencarian tim gabungan BPBD Bengkulu Utara, BPBD Kabupaten Lebong, dinas sosial, masyarakat setempat, PMI, TNI dan Polri.

Sedangkan dua orang meninggal dan satu korban selamat patah kaki sudah ditemukan. ***4*** 

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015