Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melibatkan masyarakat dalam melakukan kegiatan pemeliharaan pohon di sepanjang sempadan sungai yang kritis di daerah itu.

"Kegiatan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016, yakni pemeliharaan pohon di sempadan sungai tahun pertama. Kegiatan dengan menyisip pohon yang mati dengan yang baru ini melibatkan masyarakat setempat," kata Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Fernandi, di Mukomuko, Kamis.

Ia menyebutkan, kegiatan pemeliharaan pohon dengan cara menyisip bibit pohon yang mati dengan yang baru di lahan seluas 60 hektare di sempadan sungai yang kritis di daerah itu.

Kegiatan pemeliharaan ini menggunakan pohon karet dan kayu bawang di empat titik sempadan sungai yang kritis dalam kawasan hutan produksi dan terbatas di daerah ini.

Ia menyebutkan, empat titik sempadan sungai itu berada di hutan produksi terbatas (HPT) Air Manjuto di Kecamatan Selagan Raya, hutan Air Teramang Kecamatan Teramang Jaya, hutan produksi (HP) Kecamatan Air Rami, dan HPT Air Ipuh di Kecamatan Ipuh.

"Kita menanam pohon baru di lokasi yang pernah direhabilitasi guna mengganti pohon lama yang sudah mati," ujarnya.

Ia memperkirakan, tingkat kematian pohon yang lama di sepanjang sempadan sungai yang kritis itu sebesar 20 persen.

Selanjutnya, katanya, tahun 2017 ditanam kembali pohon dengan target mengganti 10 persen pohon yang mati di sempadan sungai tersebut.

Ia mengatakan, kegiatan bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dikerjakan secara swakelola oleh pegawai bidang ini melibatkan masyarakat setempat.***3*** 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015