Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengimbau warga yang tinggal dekat sempadan Sungai Manjuto agar mewaspadai bencana longsor maupun pergerakan tanah seiring peningkatan intensitas hujan sekarang ini.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Rabu, mengatakan sebuah tebing setinggi 15 meter dan sepanjang 20 meter di pinggiran Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang longsor, namun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Lokasi tebing yang longsor itu berada tepat di belakang sejumlah rumah warga di wilayah ini. Jadi kami mengimbau agar warga selalu waspada terhadap longsor susulan pada saat musim hujan sekarang ini," ujarnya.
Ia mengatakan instansinya bersama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, UPTD Pengairan, Babinsa, dan kepala desa, telah meninjau lokasi tebing di Sungai Manjuto yang longsor.
Dari hasil peninjauan lokasi tebing yang longsor tersebut, ia mengatakan daerah itu membutuhkan bangunan pengaman untuk mencegah erosi Sungai Manjuto di wilayah tersebut.
"Kami minta kepada kepala desa menyampaikan proposal usulan pembangunan pengaman sungai, agar usulan tersebut kami usulkan kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga akan melaporkan peristiwa bencana longsor yang rutin terjadi di Sungai Manjuto kepada pihak BWS Sumatera VII.
Kemudian pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR setempat terkait solusi jangka pendek untuk mencegah longsor yang berpotensi mengancam rumah penduduk di wilayah tersebut.
Sementara itu, kata dia, ada sejumlah rumah warga di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto, yang terancam masuk ke dalam Sungai Manjuto.
"Lokasi tebing longsor itu berada di belakang rumah kepala desa di wilayah tersebut dan," kata Ahmad Hidayat Syah.