Langkah pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung dihentikan pebulu tangkis Korea Selatan An Se-Young 14-21, 21-23 pada pertandingan semifinal Singapore Open 2024 di Singapore Indoor Stadium, Sabtu.
Memulai gim pertama, Gregoria tampil dengan tenang dan mengimbangi permainan An Se-Young hingga kedudukan 4-4. Namun Gregoria tak mampu mempertahankan fokus hingga harus tertinggal tiga poin pada interval pertama, 8-11.
Memasuki pertandingan usai interval, Gregoria kerap kesulitan membaca pola serangan unggulan pertama tersebut hingga kedudukan di gim pertama ditutup dengan skor 14-21.
Di gim kedua, Gregoria tampil lebih sabar dan kedua pemain saling melancarkan jual beli serangan hingga kedudukan berimbang 8-8. Gregoria membalikkan kedudukan dan menutup interval dengan keunggulan tiga poin 11-8.
Usai tertinggal, serangan An Se-Young membuat Gregoria cukup kesulitan hingga kedudukan kembali berimbang 15-15. An mengakhiri perlawanan Gregoria usai menuntaskan reli panjang dengan skor 23-21.
"Secara permainan saya kurang puas karena saya melihat ada kesempatan untuk mendapatkan lebih terutama di gim kedua. Tapi sayang saya tidak bisa memanfaatkan posisi unggul yang cukup meyakinkan tadi. Hanya secara keseluruhan saya punya kesenangan tersendiri bisa bertemu An Se Young hari ini," ujar Gregoria seusai pertandingan dikutip dari PBSI.
Pebulu tangkis peringkat sembilan dunia tersebut mengungkapkan sedikit merasakan sakit di bagian ankle saat gim kedua memasuki poin 15.
"Sejujurnya saat poin 15 tidak terlalu terasa sakit anklenya tapi di poin terakhir ada twist (ankle) sedikit. Saya berharap tidak terlalu serius kondisinya," ujar Gregoria.
Gregoria menilai An Se-Young telah kembali menemukan performa terbaiknya karena kecepatannya jauh lebih baik dibandingkan dengan turnamen sebelumnya.
"Saya rasa di turnamen ini, An Se Young sudah mulai kembali ke performa terbaiknya. Dengan kecepatan yang dia punya, dia terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sebagai teman, saya ikut senang dengan membaiknya dia menjelang ke Olimpiade nanti," ujar pebulu tangkis berusia 24 tahun tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Memulai gim pertama, Gregoria tampil dengan tenang dan mengimbangi permainan An Se-Young hingga kedudukan 4-4. Namun Gregoria tak mampu mempertahankan fokus hingga harus tertinggal tiga poin pada interval pertama, 8-11.
Memasuki pertandingan usai interval, Gregoria kerap kesulitan membaca pola serangan unggulan pertama tersebut hingga kedudukan di gim pertama ditutup dengan skor 14-21.
Di gim kedua, Gregoria tampil lebih sabar dan kedua pemain saling melancarkan jual beli serangan hingga kedudukan berimbang 8-8. Gregoria membalikkan kedudukan dan menutup interval dengan keunggulan tiga poin 11-8.
Usai tertinggal, serangan An Se-Young membuat Gregoria cukup kesulitan hingga kedudukan kembali berimbang 15-15. An mengakhiri perlawanan Gregoria usai menuntaskan reli panjang dengan skor 23-21.
"Secara permainan saya kurang puas karena saya melihat ada kesempatan untuk mendapatkan lebih terutama di gim kedua. Tapi sayang saya tidak bisa memanfaatkan posisi unggul yang cukup meyakinkan tadi. Hanya secara keseluruhan saya punya kesenangan tersendiri bisa bertemu An Se Young hari ini," ujar Gregoria seusai pertandingan dikutip dari PBSI.
Pebulu tangkis peringkat sembilan dunia tersebut mengungkapkan sedikit merasakan sakit di bagian ankle saat gim kedua memasuki poin 15.
"Sejujurnya saat poin 15 tidak terlalu terasa sakit anklenya tapi di poin terakhir ada twist (ankle) sedikit. Saya berharap tidak terlalu serius kondisinya," ujar Gregoria.
Gregoria menilai An Se-Young telah kembali menemukan performa terbaiknya karena kecepatannya jauh lebih baik dibandingkan dengan turnamen sebelumnya.
"Saya rasa di turnamen ini, An Se Young sudah mulai kembali ke performa terbaiknya. Dengan kecepatan yang dia punya, dia terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sebagai teman, saya ikut senang dengan membaiknya dia menjelang ke Olimpiade nanti," ujar pebulu tangkis berusia 24 tahun tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024