Bentrokan hebat terjadi pada Minggu antara tentara Sudan dan anggota pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di negara bagian Khartoum, Al Jazirah, dan White Nile dan di Kota El Fasher, kata saksi mata kepada Anadolu.

Mereka mengatakan tentara melancarkan serangan udara ke beberapa pusat tempat RSF berkumpul di sekitar Kilang Minyak Al-Jaili di utara ibu kota Khartoum, seraya menambahkan bahwa asap tebal mengepul akibat serangan tersebut.

RSF masih menguasai sebagian besar wilayah di Kota Bahri di utara Khartoum, termasuk kilang Al-Jaili, sementara tentara dikerahkan di beberapa lingkungan di utara Bahri dan di depot senjata serta pangkalan Hattab dan Kadroo di kota itu.

Baca juga: Konflik Sudan telan 15.000 lebih korban jiwa sejak April 2023

Pesawat tempur Angkatan Darat juga melancarkan serangan ke beberapa wilayah selatan Khartoum dan di Distrik Alkotainh di negara bagian White Nile menurut saksi mata.

Komite Perlawanan Wad Madani mengatakan dalam sebuah rilis bahwa pesawat militer melakukan serangan terhadap pertemuan RSF di Desa Bika, bagian barat kota Wad Madani, ibu kota negara bagian Al Jazirah.

Sejak Desember tahun lalu, RSF telah menguasai beberapa kota di negara bagian Al Jazirah, termasuk Wad Madani.

Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa bentrokan juga terjadi lagi antara tentara dan RSF di El Fasher utara dan timur yang melibatkan senjata berat.

Baca juga: PBB peringatkan Sudan akan hadapi krisis kelaparan terbesar di dunia

Mereka menambahkan bahwa tentara meluncurkan serangan udara terhadap pertemuan RSF di bagian timur El Fasher.

Pada Minggu, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB mengumumkan bahwa bentrokan kembali terjadi pada Sabtu antara tentara dan RSF di beberapa lingkungan bagian barat dan tenggara El Fasher, yang menyebabkan pengungsian 250 keluarga dan laporan korban jiwa.

Baik tentara maupun RSF belum mengomentari perkembangan terakhir tersebut.

Sejak 10 Mei, El Fasher telah didera bentrokan antara tentara, yang didukung gerakan bersenjata yang menandatangani perjanjian damai, dan RSF, meskipun ada peringatan dari masyarakat internasional tentang pertempuran di kota itu, yang berfungsi sebagai pusat operasi kemanusiaan bagi seluruh negara bagian Darfur.

Baca juga: RI terbangkan bantuan untuk Palestina-Sudan dengan pesawat Garuda

Telah ada seruan yang semakin meningkat dari PBB dan beberapa organisasi internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan yang dapat menyebabkan kelaparan dan kematian bagi jutaan orang akibat kelangkaan makanan yang disebabkan oleh pertempuran itu, yang telah menyebar ke 12 dari 18 negara bagian di negara tersebut.

Seruan terbaru datang dari Dana Anak-anak PBB (UNICEF) yang meminta gencatan senjata segera di Sudan "guna mencegah bencana kelaparan yang mengancam dan potensi kematian anak-anak."

Sejak pertengahan April tahun lalu, tentara Sudan dan RSF telah terlibat dalam perang yang menewaskan sekitar 15 ribu orang, dan menyebabkan lebih dari delapan juta orang mengungsi, menurut PBB.

Sumber: Anadolu
 

Pewarta: Katriana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024