Harga cabai rawit merah dan hijau mengalami kenaikan pekan pertama  Juni 2024 mencapai Rp53.333 per kilogram di tingkat pedagang.
 
"Ada empat komoditi yang mengalami kenaikan harga jelang  Idul Adha tahun 2024 di pasaran pada tingkat pedagang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi Agus Munandar di Sigi, Kamis.
 
Ia mengemukakan komoditi yang mengalami kenaikan yaitu cabai rawit merah sebelumnya Rp51.667 per kilogram menjadi Rp53.333 per kilogram dan cabai rawit hijau naik menjadi Rp36.667 dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram.

Baca juga: Presiden Jokowi sebut harga cabai rawit dan beras sudah terkendali
 
Sedangkan harga komoditi lainnya seperti bawang bombai sebelumnya Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp48.333 per kilogram dan sawi hijau sebelumnya Rp7.500 per kilogram menjadi Rp8.167 per kilogram.
 
"Kenaikan beberapa komoditi karena kurang pasokan yang masuk ke pasar dan naiknya harga pada tingkat pengepul," ucapnya.
 
Ia mengatakan hanya satu komoditi yang mengalami penurunan harga yaitu telur ayam ras menjadi Rp28 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp29 ribu per kilogram.
 
"Untuk komoditi yang mengalami penurunan yaitu telur ayam ras karena membanjirnya stok di pasaran," ujarnya.

Baca juga: Harga cabai rawit merah di Bengkulu capai Rp120 ribu per kilogram
 
Pihaknya setiap pekan melakukan pemantauan harga bahan pokok di Kabupaten Sigi.
 
"Dua kali sepekan yaitu hari Minggu dan Kamis kami melakukan pemantauan harga di Pasar Biromaru, " sebutnya.
 
Agus menuturkan kenaikan beberapa komoditi di atas tidak memberikan dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat.
 
"Sedangkan harga dan ketersediaan stok komoditi yang lain masih stabil dan lancar," tuturnya.
 
Sebelumnya diketahui harga beras saat ini untuk jenis Cinta Nur sebesar Rp16 ribu per kilogram, Beras Kepala Rp13.500 per kilogram, Santana Rp13.500 per kilogram dan SPHP Rp12.500 per kilogram.

Baca juga: Harga cabai rawit tembus Rp120.000 per kilogram

Sementara itu salah satu pedagang di pasar Biromaru mengeluhkan harga cabai rawit ditingkat pengepul begitu tinggi.

"Biasanya kami ambil banyak untuk stok tapi karena harga cabai rawit naik drastis makanya mengakibatkan penjualan juga menurun," kata Aziz.

Menurut Aziz saat ini dirinya hanya mengambil cabai rawit untuk dijual kembali di pasar secara terbatas.

"Stok juga saya kurangi karena banyak yang busuk dan tidak dapat dijual," ujarnya.

Ia berharap ke ke depan pemerintah daerah dapat menstabilkan harga cabai rawit di Kabupaten Sigi.

"Harapannya pemerintah bisa memberikan upaya agar harga cabai rawit bisa kembali normal," tuturnya.  

Pewarta: Moh Salam

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024