Perdana Menteri India Narendra Modi akan mempertahankan para anggota utama kabinetnya untuk memulai masa jabatan ketiga pada Senin (10/6) setelah kemenangan ketiganya berturut-turut dalam pemilu.
Keputusan Modi untuk mempertahankan menteri dalam negeri, pertahanan, luar negeri dan keuangan menunjukkan keinginan Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk “melanjutkan” kebijakan dalam pemerintahan, menurut para pengamat.
“Tentu saja, ini merupakan indikasi bahwa dia (Modi) ingin menjalankan pemerintahan dengan orang-orang berpengalaman yang sudah mengetahui dan telah menetapkan kebijakan selama lima tahun terakhir dan mereka tidak perlu belajar atau mengambil tindakan lain, yang akan memakan waktu lama," kata pakar tata kelola dan kebijakan publik yang berbasis di New Delhi, Niranjan Sahoo, kepada Anadolu.
Baca juga: Biden ucapkan selamat atas kemenangan PM India Modi dalam pemilu
Modi dilantik sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya pada Minggu (9/6) ketika BJP mengamankan kursi pemerintahan dengan bantuan sekitar 15 sekutunya. Secara keseluruhan, koalisi Modi menguasai 293 kursi di majelis rendah Parlemen, mayoritas dari total 543 anggota Lok Sabha.
Dalam kabinet yang terdiri atas 71 posisi, Modi memberikan 11 kementerian kepada sekutunya.
Politisi veteran BJP Amit Shah tetap menjadi menteri dalam negeri, sementara Rajnath Singh kembali menjadi menteri pertahanan, selanjutnya mantan diplomat Subrahmanyam Jaishankar menjadi menteri luar negeri, dan Nirmala Sitharaman sebagai menteri keuangan.
Baca juga: Gelombang panas tewaskan 33 petugas TPS di India
Tidak seperti dua kabinet sebelumnya, kali ini tidak ada menteri Muslim dalam pemerintahan Modi, termasuk portofolio urusan minoritas yang diserahkan kepada Kiren Rijiju, pemimpin senior BJP lainnya.
Upacara pelantikan Modi juga menandai kembalinya politik koalisi di India saat BJP meminta bantuan sekutu untuk membentuk pemerintahan di masa jabatan ketiga.
Sahoo berpendapat bahwa hal ini dapat menjadi hambatan bagi kelangsungan pemerintahan, dan mengatakan bahwa kehadiran partai lain di pemerintahan akan “membawa dinamika tersendiri.”
"Akan ada beberapa kebijakan, yang akan ditolak atau ditentang oleh mitra aliansi... banyak masalah kebijakan yang akan diputuskan secara kolektif," katanya.
Baca juga: India dan Pakistan tutup sekolah akibat gelombang panas
Menurut Sahoo, mitra koalisi junior akan memiliki “kekuasaan diskresi” karena peran penting mereka dalam menjaga pemerintah tetap bertahan, meskipun jumlah mereka sedikit.
Hasil pemilu, yang dimulai pada 19 April dan selesai pada 1 Juni itu, memberikan BJP 240 kursi di Lok Sabha, atau berarti kurang 32 kursi mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan dari partainya sendiri.
Hanya dengan dukungan Partai Telugu Desam, Janata Dal (United), dan mitra lainnya, pemerintahan yang dipimpin Modi mampu mengamankan masa jabatan ketiganya dengan 293 kursi.
Di hari pertamanya menjabat pada Senin, Modi memerintahkan pencairan skema dukungan petani ke-17 yang dikenal sebagai PM Kisan Nidhi, yang memberikan manfaat bagi 930 juta orang di sektor pertanian dengan mendistribusikan sekitar 200 miliar rupee India (Rp39,07 triliun).
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Keputusan Modi untuk mempertahankan menteri dalam negeri, pertahanan, luar negeri dan keuangan menunjukkan keinginan Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk “melanjutkan” kebijakan dalam pemerintahan, menurut para pengamat.
“Tentu saja, ini merupakan indikasi bahwa dia (Modi) ingin menjalankan pemerintahan dengan orang-orang berpengalaman yang sudah mengetahui dan telah menetapkan kebijakan selama lima tahun terakhir dan mereka tidak perlu belajar atau mengambil tindakan lain, yang akan memakan waktu lama," kata pakar tata kelola dan kebijakan publik yang berbasis di New Delhi, Niranjan Sahoo, kepada Anadolu.
Baca juga: Biden ucapkan selamat atas kemenangan PM India Modi dalam pemilu
Modi dilantik sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya pada Minggu (9/6) ketika BJP mengamankan kursi pemerintahan dengan bantuan sekitar 15 sekutunya. Secara keseluruhan, koalisi Modi menguasai 293 kursi di majelis rendah Parlemen, mayoritas dari total 543 anggota Lok Sabha.
Dalam kabinet yang terdiri atas 71 posisi, Modi memberikan 11 kementerian kepada sekutunya.
Politisi veteran BJP Amit Shah tetap menjadi menteri dalam negeri, sementara Rajnath Singh kembali menjadi menteri pertahanan, selanjutnya mantan diplomat Subrahmanyam Jaishankar menjadi menteri luar negeri, dan Nirmala Sitharaman sebagai menteri keuangan.
Baca juga: Gelombang panas tewaskan 33 petugas TPS di India
Tidak seperti dua kabinet sebelumnya, kali ini tidak ada menteri Muslim dalam pemerintahan Modi, termasuk portofolio urusan minoritas yang diserahkan kepada Kiren Rijiju, pemimpin senior BJP lainnya.
Upacara pelantikan Modi juga menandai kembalinya politik koalisi di India saat BJP meminta bantuan sekutu untuk membentuk pemerintahan di masa jabatan ketiga.
Sahoo berpendapat bahwa hal ini dapat menjadi hambatan bagi kelangsungan pemerintahan, dan mengatakan bahwa kehadiran partai lain di pemerintahan akan “membawa dinamika tersendiri.”
"Akan ada beberapa kebijakan, yang akan ditolak atau ditentang oleh mitra aliansi... banyak masalah kebijakan yang akan diputuskan secara kolektif," katanya.
Baca juga: India dan Pakistan tutup sekolah akibat gelombang panas
Menurut Sahoo, mitra koalisi junior akan memiliki “kekuasaan diskresi” karena peran penting mereka dalam menjaga pemerintah tetap bertahan, meskipun jumlah mereka sedikit.
Hasil pemilu, yang dimulai pada 19 April dan selesai pada 1 Juni itu, memberikan BJP 240 kursi di Lok Sabha, atau berarti kurang 32 kursi mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan dari partainya sendiri.
Hanya dengan dukungan Partai Telugu Desam, Janata Dal (United), dan mitra lainnya, pemerintahan yang dipimpin Modi mampu mengamankan masa jabatan ketiganya dengan 293 kursi.
Di hari pertamanya menjabat pada Senin, Modi memerintahkan pencairan skema dukungan petani ke-17 yang dikenal sebagai PM Kisan Nidhi, yang memberikan manfaat bagi 930 juta orang di sektor pertanian dengan mendistribusikan sekitar 200 miliar rupee India (Rp39,07 triliun).
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024