Presiden Siprus Nikos Christodoulides membantah negaranya terlibat dalam konflik militer di Timur Tengah atau membantu agresi Israel ke Jalur Gaza, karena Siprus justru hendak ikut serta memperjuangkan penyelesaian konflik tersebut.
Hal tersebut disampaikan Christodoulides untuk merespons ancaman dari sekretaris jenderal kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, bahwa mereka dapat mengambil tindakan jika Siprus ikut campur dalam konflik di Timur Tengah.
Dalam pernyataan yang disampaikan Rabu (19/6), Nasrallah mengatakan pihaknya tak segan-segan menyerang Siprus apabila bandara atau pun pangkalan militer negara kepulauan tersebut digunakan oleh Israel untuk tujuan militer berkepanjangan.
"Saya sudah menyimak pernyataan tersebut. Jawaban saya adalah, Republik Siprus sama sekali tidak terlibat dalam konflik peperangan apapun," ucap Christodoulides, sebagaimana pernyataan kantor pers dan informasi pemerintah Siprus.
Presiden Siprus mengatakan, pihaknya justru memperjuangkan berakhirnya konflik di Timur Tengah dan bersedia membantu usaha menangani bencana kemanusiaan yang terjadi di kawasan itu.
"Peran kami telah terwujud melalui, misalnya, koridor kemanusiaan (ke Gaza) yang tidak hanya diakui oleh negara-negara Arab tetapi juga oleh seluruh komunitas internasional," kata dia.
Meski mengakui pernyataan Hizbullah tersebut "tidak mengenakkan", Christodoulides menegaskan bahwa tuduhan kelompok Lebanon tersebut sama sekali tidak berdasar.
Mengenai apakah Siprus memiliki saluran komunikasi dengan Hizbullah atau pemerintah Lebanon, Christodoulides mengatakan pihaknya memiliki hubungan langsung baik dengan pemerintah Lebanon maupun Iran.
Pihaknya juga menyatakan akan terus memanfaatkan jalur diplomasi, termasuk untuk berkomunikasi dengan pemimpin asing lain untuk membahas tuduhan Hizbullah kepada Siprus tersebut.
"Tindakan apa pun yang dilakukan Republik Siprus dilakukan secara terbuka dan tidak dirahasiakan. Republik Siprus adalah bagian dari solusi dan bukanlah bagian dari masalah," ucap Presiden Siprus.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Hal tersebut disampaikan Christodoulides untuk merespons ancaman dari sekretaris jenderal kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, bahwa mereka dapat mengambil tindakan jika Siprus ikut campur dalam konflik di Timur Tengah.
Dalam pernyataan yang disampaikan Rabu (19/6), Nasrallah mengatakan pihaknya tak segan-segan menyerang Siprus apabila bandara atau pun pangkalan militer negara kepulauan tersebut digunakan oleh Israel untuk tujuan militer berkepanjangan.
"Saya sudah menyimak pernyataan tersebut. Jawaban saya adalah, Republik Siprus sama sekali tidak terlibat dalam konflik peperangan apapun," ucap Christodoulides, sebagaimana pernyataan kantor pers dan informasi pemerintah Siprus.
Presiden Siprus mengatakan, pihaknya justru memperjuangkan berakhirnya konflik di Timur Tengah dan bersedia membantu usaha menangani bencana kemanusiaan yang terjadi di kawasan itu.
"Peran kami telah terwujud melalui, misalnya, koridor kemanusiaan (ke Gaza) yang tidak hanya diakui oleh negara-negara Arab tetapi juga oleh seluruh komunitas internasional," kata dia.
Meski mengakui pernyataan Hizbullah tersebut "tidak mengenakkan", Christodoulides menegaskan bahwa tuduhan kelompok Lebanon tersebut sama sekali tidak berdasar.
Mengenai apakah Siprus memiliki saluran komunikasi dengan Hizbullah atau pemerintah Lebanon, Christodoulides mengatakan pihaknya memiliki hubungan langsung baik dengan pemerintah Lebanon maupun Iran.
Pihaknya juga menyatakan akan terus memanfaatkan jalur diplomasi, termasuk untuk berkomunikasi dengan pemimpin asing lain untuk membahas tuduhan Hizbullah kepada Siprus tersebut.
"Tindakan apa pun yang dilakukan Republik Siprus dilakukan secara terbuka dan tidak dirahasiakan. Republik Siprus adalah bagian dari solusi dan bukanlah bagian dari masalah," ucap Presiden Siprus.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024