Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Industri kecil pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang ada di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu berhenti beroperasi alias tutup karena tidak ada pabrik yang bersedia menjadi bapak angkat.

"Untuk sementara berhenti dulu beroperasi karena belum ada pabrik kelapa sawit yang bersedia menjadi bapak angkat," kata pemilik industri kecil pengolan CPO Kabupaten Mukomuko, Khairul di Mukomuko, Minggu.

Karena tidak ada pabrik kelapa sawit yang menjadi bapak angkat, kata dia, CPO yang telah dihasilkan oleh industri kecil dengan kapasitas pengolahan brondolan buah sawit 500 kilogram per jam itu tidak ada yang membeli.

"Kami telah berusaha mengusulkan kerja sama kepada pihak pabrik kelapa sawit tetapi tidak ada yang bersedia dengan alasan pimpinan perusahaan di daerah itu tidak punya kewenangan tetapi ada pimpinan lain di kantor pusat," ujarnya menambahkan.

Namun pihaknya, tetap akan berusaha mengusulkan kerja sama dengan perusahaan pabrik kelapa sawit tetapi bukan dengan PT Mukomuko Indah Lestari (MMIL) yang tidak bersedia diajak kerja sama.

"Kami akan mencoba mengajak kerja sama dengan PT Alno atau PT Agrecinal, meskipun lokasi pabrik mereka jauh tetapi besar peluang kerja sama diterima oleh dua perusahaan itu," kata dia.

Menurut dia, jika saja pemerintah setempat mau memberikan bantuan mendorong agar pabrik kelapa sawit di daerah itu mau diajak kerja sama kemungkinan penolakan dari perusahaan tersebut tidak terjadi.

"Dorongan dari pemerintah setempat sebenarnya bisa membantu agar terjalinnya kerja sama usaha kami dengan pabrik kelapa sawit," ujarnya.

Terkait dengan stok lama sebanyak delapan ton hasil pengolahan industri kecil, ia menjelaskan, telah terjual dan harganya sangat murah dengan alasan kualitas CPO tersebut rendah.(fto)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012