Seluma (ANTARA) - Setelah harga sawit anjok menjelang Idul Fitri beberapa waktu lalu, saat ini petani sawit di Kabupaten Seluma kembali merugi karena manajemen pengolah sawit menyampaikan pengumuman menutup pabrik akibat kerusakan mesin.
Nizon Lalili salah satu pengepul di Kabupaten Seluma mengatakan bahwa saat ini mereka menghentikan pengambilan sawit masyarakat karena tidak bisa menjual ke pabrik.
"Sementara tutup dulu. Karena kami pengepul kebingungan mau menjual kemana. Harga ada tapi antrian panjang. Penerimaan setiap hari dibatasi, bahkan sejumlah pabrik CPO tutup," katanya.
Nizon menyampaikan, pihaknya telah menerima surat dari beberapa perusahaan terkait dengan penutupan pabrik CPO. Sehingga, atas dasar itu sejumlah pengepul membatasi pembelian TBS masyarakat. Karena, jika dipaksakan dikhawatirkan akan merugi.
"Hampir seluruh pabrik CPO tutup, alasannya karena ada kerusakan mesin, tangki CPO penuh dan lainnya. Kami tidak tahu persis itu, yang jelas pembelian TBS dibatasi," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Pendi petani sawit, ia mengatakan dampak dari penutupan pabrik ini membuat kondisi masyarakat semakin terpuruk.
"Harga sembako masih melambung tinggi sementara masyarakat rata-rata hidup dari kebun kelapa sawit. Belum lagi ada pinjaman bank dan usaha lainnya, itu semua akan terancam gulung tikar," katanya.
Pabrik tutup, petani sawit di Seluma Bengkulu kebingungan
Jumat, 13 Mei 2022 10:55 WIB 4897