Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sektor pasar modal di Provinsi Bengkulu menunjukkan pertumbuhan cukup kuat pada April 2024.
"Pada April 2024, jumlah investor pasar modal wilayah Provinsi Bengkulu masih menunjukkan pertumbuhan secara year on year (yoy). Jumlah investor saham di Provinsi Bengkulu sebanyak 28.631 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 22,79 persen yoy," kata Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi, di Bengkulu, Selasa.
Pertumbuhan juga dapat dilihat dari jumlah investor reksa dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 19,63 persen dan 22,51 persen yoy.
"Nilai kepemilikan saham di Provinsi Bengkulu posisi April 2024 mencapai Rp319,25 miliar, tumbuh 30,15 persen yoy dan untuk nilai transaksi saham pada April 2024 mencapai sebesar Rp 138,53 miliar," kata dia lagi.
Ayu mengatakan pula, untuk aktivitas pengawasan pasar modal OJK melakukan pemeriksaan sebanyak satu kali pemeriksaan kepatuhan perusahaan sekuritas, dan satu kali pemeriksaan kepatuhan APERD.
"Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), satu laporan hasil pemeriksaan kepatuhan perusahaan sekuritas, dan satu laporan hasil pemeriksaan kepatuhan APERD," kata Ayu.
Selain pasar modal, OJK juga mencatat industri keuangan di Provinsi Bengkulu tumbuh positif hingga April 2024, dan mampu menyalurkan kredit hingga Rp28 triliun.
"Pada posisi April 2024, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan tahunan. Penyaluran kredit bank umum pada April 2024 mencapai Rp28,21 triliun," kata Ayu lagi.
Penyaluran kredit bank umum tersebut lanjut dia tumbuh sebesar 21,71 persen (yoy), sedangkan pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai 20,08 persen (yoy).
"Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi, konsumsi dan modal kerja masing-masing sebesar 20,71 persen, 4,95 persen dan 3,05 persen (yoy)," ujarnya pula.