Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) secara konsisten melakukan inkubasi, seperti Startup LATIH, berbasis pendidikan alternatif yang berkomitmen membawa pendidikan lebih inovatif dan kreatif bagi anak-anak.

“Pendanaan dan program pendampingan ini memungkinkan kami untuk bisa memaksimalkan pengembangan produk dan program. Selain itu, kami juga bisa memperluas dampak positif dari LATIH di masyarakat,” kata Pendiri LATIH, Indah Nur Zahra, yang juga lulusan Arsitektur UI di Kampus UI Depok, Selasa.

Saat ini, LATIH meluncurkan serangkaian produk, di antaranya buku-buku aktivitas yang berfokus pada tema-tema menarik, seperti "Kelana Rimba," "Kelana Jakarta," "Kelana Samudera", serta “Dokter Cilik”.

Buku-buku ini tidak hanya menyediakan hiburan kreatif, tetapi juga mempromosikan pemahaman mendalam tentang lingkungan sekitar dan kesehatan.

Lebih lanjut, ia mengatakan LATIH terus memperluas jejaknya dengan program aktivasi di beberapa lokasi strategis di Jakarta. Program aktivasi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda, menggabungkan elemen kreatif, edukatif, dan eksploratif.

Beberapa tempat untuk program aktivasi LATIH, di antaranya Hutan UI, Museum Bank Indonesia, IKEA Mall Taman Anggrek, Museum Bahari Jakarta.

Sedangkan yang terbaru pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) KM “0” Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tema “Peran Ayah dalam Pendidikan Anak Usia Dini: Yuk Belajar Kesehatan Bersama Ayah”.

Dalam mendukung kegiatan tersebut, LATIH memfasilitasi kegiatan interaktif dengan kit edukasi yang menjelaskan profesi dokter dan pola hidup sehat kepada anak-anak melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan bagi para peserta didik maupun para pendidik.

Kepala Sub-Direktorat Inkubasi Bisnis DISTP UI, Prasandhya Astagiri Yusuf mengatakan bahwa startup LATIH merupakan salah satu bukti keberhasilan UI sebagai Entrepreneur University yang mampu menghilirisasi inovasi dari UI melalui program inkubasi bisnis.

“Komersialisasi inovasi buku aktivitas dan activity kit untuk belajar yang menyenangkan ini dapat didorong untuk terus berkembang atau scaling-up dengan bantuan teknologi informasi dan channeling pada kementerian lembaga, seperti Kemendikbudristek,” ujar Prasandhya yang juga dosen Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) UI.
 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024