Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiagakan tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berkemungkinan terjadi di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan saat ini di sejumlah daerah di tanah air termasuk Provinsi Bengkulu sudah masuk musim kemarau dan pengaruh el Nino yang diperkirakan dua bulan ke depan akan mengalami kekeringan.

"Saat ini kita telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat atau TRC guna mengantisipasi terjadinya karhutla. Selain itu kita juga menyiagakan mobil tangki serta selang air," kata dia.

Dia menjelaskan, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rejang Lebong setiap tahunnya terjadi di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Lembak yang iklimnya panas seperti di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir dan Binduriang.

Selain itu daerah rawan karhuta lainnya, kata dia, juga ada di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya yang wilayahnya terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Guna mengantisipasi terjadinya karhuta di wilayah itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI/Polri serta damkar setempat, sehingga jika terjadi kasus karhutla bisa langsung dilakukan penanganan bersama-sama.

Dia mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong tersebar dalam 15 kecamatan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian membakar sampah, maupun membuka lahan baru dengan cara dibakar karena bisa menimbulkan kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman.

"Apalagi saat ini angin yang bertiup cukup kencang, sehingga jika kebakaran bisa menyulitkan petugas yang akan memadamkannya," kata Shalahudin.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024