Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong petani setempat untuk menggunakan benih padi unggul guna meningkatkan produksi padi.

"Penggunaan benih asalan masih tinggi, mencapai 30 persen jadi penyuluh harus tingkatkan sosialisasi benih unggul," kata Penjabat Gubernur Bengkulu, Suhajar Diantoro di Bengkulu, Kamis.

Saat memimpin rapat koordinasi bidang pertanian di gedung Bappeda, Suhajar mengatakan bahwa sektor pertanian menjadi prioritas pembangunan sebab 30 persen produk regional domestik bruto (PDRB) Provinsi Bengkulu disumbang dari sektor pertanian.

Berdasarkan data Bank Indonesia kata dia, angka PDRB Provinsi Bengkulu mencapai Rp30 triliun per tahun di mana 30 persen disumbang dari sektor pertanian.

Data juga menyebutkan bahwa hampir 60 persen penduduk di Provinsi Bengkulu menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

"Jadi kalau ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini, kinerja sektor pertanian harus ditingkatkan, katanya.

Suhajar mengatakan bahwa 60 person petani padi sawah di daerah ini sudah menggunakan benih unggul bersertifikat. Sementara 10 persen petani sudah menggunakan benih unggul namun belum bersertifikat.

Selain diikuti dinas pertanian, rapat koordinasi tersebut juga diikuti pejabat dinas perkebunan, dinas kelautan dan perikanan serta dinas peternakan provinsi serta kabupaten dan kota.

Kepala Dinas Pertanian Provins Bengkulu, Evarini mengatakan bahwa selain mendorong penggunaan benih unggul, pihaknya juga meningkatkan ketersediaan benih untuk memenuhi kebutuhan petani.

"Pengadaan benih unggul menjadi salah satu program unggulan selain meningkatkan pengawasan pupuk bersubsidi, katanya.

Menurut Evarini, saat ini luas areal sawah petani di Provinsi Bengkulu seluas 96 ribu hektare yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016