Mukomuko (Antara) - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, merobohkan tiga pondok perambah hutan produksi terbatas (HPT) Air Manjuto.

"Tiga pondok dim HPT Air Manjuto tepatnya di Sungai Sekendak telah kami robohkan," kata Kepala Kantor Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko Jasmin Sinaga, melalui Kasi Pengolahan dan Pemantauan Hutan Dodi Leo Saputra, di Mukomuko, Sabtu.

Tim pengamanan hutan pemerintah setempat yang terdiri anggota TNI, dua polisi, lima KPHP, dan petugas dari PT Sifef Biodiversity Indonesia dalam dua hari terakhir melakukan razia di HPT Air Manjuto, setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait aktivitas pembalakan liar.

Ia menyebutkan, tiga pondok tersebut dibangun sederhana menggunakan baku pancang kayu dan papan sebagai dindingnya. Bahan pondok ini diambil dari HPT Air Manjuto.

Pondok tersebut, katanya, digunakan perambah sebagai tempat istirahat waktu menebang pohon dan menanam kelapa sawit di hutan ini.

Di Sungai Kiang, katanya, tim menemukan empat orang sbaru selesai menanam 100 batang kelapa sawit..

"Mereka ini kuli upahan. Yang menyuruh menanam warga dari Desa Lalang Luas. Rencananya mereka menanam tanaman kelapa sawit di lahan seluas dua hektare," ujarnya.

Ia mengatakan, tidak ada tindakan tim terhadap empat orang ini. Mereka hanya diberikan pembinaan dan diminta meninggalkan kawasan hutan dan tidak boleh kembali menggarap lahan dalam hutan.

Tim patroli Sungai Sekendak tidak menemukan pembalak liar. Tetapi mendapatkann dua orang yang diduga pelaku pembalakan liar dalam lokasi tersebut.

Di Sungai Sekendak, katanya, tim saling kejar mengejar dengan dua orang perambah tersebut. Bahkan keduanya diberi tembakan peringatan, tetapi tetap kabur.

Ia menduga, dua orang ini bertugas menebang pohon HPT Air Manjuto.***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016