Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyiapkan program penanganan jumlah pengangguran dalam 15 kecamatan di wilayah itu.

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Rejang Lebong saat ini tercatat mencapai 150.000 jiwa, di mana sekitar 5.000 an jiwa atau 2,9 persen masih belum bekerja atau menganggur.

"Saat ini masih ada 2,9 persen warga Rejang Lebong yang menganggur, jumlah ini masih terbilang kecil dari target sebelumnya 3,4 persen. Untuk mengatasi pengangguran ini kita sudah menyiapkan program-program penanganannya," kata dia.

Dia menjelaskan, program penanganan pengangguran yang disiapkan pihaknya itu dengan membuka peluang pekerjaan internasional yakni dengan menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).

Selanjutnya ialah penciptaan peluang kerja di tingkat nasional melalui program bursa kerja, dengan mengundang sejumlah perusahaan swasta, BUMD, BUMN baik tingkat lokal, regional hingga nasional.

Sedangkan upaya lainnya, kata dia, ialah dengan menciptakan peluang kerja lokal dengan jalan mengadakan pelatihan-pelatihan usaha seperti pangkas rambut, pengolahan kopi, las, keterampilan menjahit dan lainnya.

"Kita mendorong angkatan kerja di Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki kompetensi maupun kualifikasi untuk menjadi PMI seperti ke Jepang, Jerman, Malaysia, Belanda, Arab Saudi, Korea dan lainnya," terang dia.

Menurut dia, seseorang yang menjadi PMI akan dapat meningkat kesejahteraan keluarganya mengingat gaji mereka di luar negeri cukup besar, dan jika ditabung selama menjadi PMI saat kembali ke tanah air bisa dijadikan modal usaha.

Sejauh ini warga Rejang Lebong yang sudah bekerja di luar negeri tercatat lebih dari 200 orang, di mana mereka bekerja di sektor formal, seperti cleaning service, restoran, perkebunan, elektronik, perawat, serta bidang lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024