Amerika Serikat (AS) menarik semua pasukan dan perlengkapannya dari Niger sebelum batas waktu 15 September yang ditetapkan berdasarkan perjanjian dengan junta yang berkuasa.
Pasukan AS akan ditarik dari pangkalan kecil pada akhir pekan ini, sementara sekitar 500 tentara sisanya akan meninggalkan pangkalan pesawat tak berawak penting di negara Afrika barat tersebut pada Agustus.
Pangkalan pesawat tak berawak, yang dikenal sebagai Nigerien Air Base 201, terletak di dekat Kota Agadez dan dibangun dengan biaya sebanyak 110 juta dolar AS (Rp1,78 triliun).
AS memiliki sekitar 1.100 personel tentara di Niger.
Junta militer yang berkuasa memerintahkan pasukan AS keluar dari negara itu menyusul penggulingan presiden terpilih negara itu pada Juli 2023.
Seorang pejabat pemerintah Niger berbicara dengan Anadolu tanpa bersedia disebutkan namanya, mengatakan bahwa kehadiran AS di negara itu merupakan ancaman besar bagi junta.
Mayjen Angkatan Udara AS Kenneth Ekman mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan Associated Press bahwa sejumlah tim kecil yang terdiri dari 10-20 tentara AS, termasuk pasukan operasi khusus, telah dipindahkan ke negara-negara lain di Afrika Barat, tetapi sebagian besar pasukan awalnya akan pergi ke Eropa.
Personel Angkatan Darat Jerman juga akan mengakhiri operasi di pangkalan udaranya di Niger pada 31 Agustus.
Keputusan itu diambil menyusul gagalnya pembicaraan dengan junta negara yang berada di kawasan Sahel tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Jerman.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Pasukan AS akan ditarik dari pangkalan kecil pada akhir pekan ini, sementara sekitar 500 tentara sisanya akan meninggalkan pangkalan pesawat tak berawak penting di negara Afrika barat tersebut pada Agustus.
Pangkalan pesawat tak berawak, yang dikenal sebagai Nigerien Air Base 201, terletak di dekat Kota Agadez dan dibangun dengan biaya sebanyak 110 juta dolar AS (Rp1,78 triliun).
AS memiliki sekitar 1.100 personel tentara di Niger.
Junta militer yang berkuasa memerintahkan pasukan AS keluar dari negara itu menyusul penggulingan presiden terpilih negara itu pada Juli 2023.
Seorang pejabat pemerintah Niger berbicara dengan Anadolu tanpa bersedia disebutkan namanya, mengatakan bahwa kehadiran AS di negara itu merupakan ancaman besar bagi junta.
Mayjen Angkatan Udara AS Kenneth Ekman mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan Associated Press bahwa sejumlah tim kecil yang terdiri dari 10-20 tentara AS, termasuk pasukan operasi khusus, telah dipindahkan ke negara-negara lain di Afrika Barat, tetapi sebagian besar pasukan awalnya akan pergi ke Eropa.
Personel Angkatan Darat Jerman juga akan mengakhiri operasi di pangkalan udaranya di Niger pada 31 Agustus.
Keputusan itu diambil menyusul gagalnya pembicaraan dengan junta negara yang berada di kawasan Sahel tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Jerman.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024