Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyebutkan Kota Bengkulu pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,67 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,51 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Aden Gultom, di Bengkulu, Selasa, mengatakan Bengkulu berada pada peringkat 28 dari 75 kota yang mengalami inflasi, sedangkan tujuh kota lainnya mengalami deflasi.

"Kalau dilihat dari inflasi nasional sebesar 0,51 persen," kata dia lagi.

Namun jika melihat dari data inflasi Bengkulu pada Desember 2015. Laju Inflasi pada Januari 2016 lebih rendah, yaitu turun sebesar 0,12 persen.

"Pada Desember 2015 laju inflasi pada angka 0,79 persen," kata dia pula.

Walaupun inflasi Bengkulu lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional, Aden mengatakan, laju tersebut masih aman untuk perekonomian.

Jika dilihat dari laju inflasi tahun kalender, inflasi Bengkulu dinilai masih cukup baik, yakni sebesar 4,80 persen yoy (year on year)

"Daerah berkembang jika inflasi di bawah angka lima, itu masih angka aman, tetapi jika di atas lima bahkan mencapai dua digit, itu perlu diwaspadai," ujar dia lagi.

Secara spesifik komoditas yang mendorong kenaikan laju inflasi, yakni daging ayam ras, cabai merah, tarif dasar listrik, minyak goreng, rokok kretek filter, bawang merah, telur ayam ras serta jasa pemeliharaan atau servis.

"Pada Januari 2016 ini, kelompok bahan makanan jadi mengalami inflasi sebesar 1,67 persen," ujarnya lagi.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016