Bengkulu (Antara) - Rumah Sakit Umum Kota Bengkulu mengingatkan masyarakat bahwa potensi penularan demam berdarah dengue (DBD) sampai akhir Februari 2016 masih tinggi.

Direktur Rumah Sakit Kota Bengkulu, Lista Cerlyviera di Bengkulu, Minggu mengatakan masyarakat diingatkan karena temuan kasus DBD sesuai rujukan ke RS Kota Bengkulu masih tinggi.

"Selama Februari ini, ada 16 pasien yang dirawat, artinya juga masih berpotensi penularan DBD. Selain itu, perubahan cuaca juga diperkirakan sampai akhir Februari," kata dia.

Ia mengingatkan masyarakat agar lebih sadar dan peduli perubahan kesehatan dan tidak mengabaikan demam disertai panas tinggi.

"Setelah panas tinggi, tubuh kembali merasa lebih baik, sementara masa tersebut merupakan masa kritis," katanya.

Jika lalai dengan infeksi DBD, penderita akan mengalami penurunan kesehatan berupa "dengue shock sindrome" bahkan sampai pecah pembuluh darah hingga gangguan fungsi organ tubuh.

"Dengue shock sindrome adalah penurunan kesadaran pasien jika terjadi ini dan gangguan organ, maka harus mendapatkan perawatan intensif," kata Lista.

Tanpa perawatan medis yang memadai, penderita DBD yang mengalami penurunan kesadaran akan membahayakan keselamatan dan menyebabkan kematian.

"Kalau ada ciri DBD, segera bawa ke pusat kesehatan masyarakat dan ke RS Kota Bengkulu," kata dia.

RS Kota Bengkulu telah dilengkapi dengan laboratorium pengecekan kesehatan, termasuk untuk kasus DBD. Selain itu juga memiliki ruang ruang perawatan intensif.

"Di sana, kami memiliki perawatan ventilator, monitor jantung, dan peralatan intensif lainnya," katanya.

Lista menyatakan kesiapan rumah sakit, masih bisa menampung pasien rawat inap untuk kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Ruang rawat inap dan HCU masih tersedia, masih bisa kami rawat di ruangan, tidak ada yang dirawat di luar atau lorong," ujarnya.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016