Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 140 kasus demam berdarah dengue pada pekan pertama Februari 2016 dengan dua korban meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia di Bengkulu, Selasa, mengatakan jumlah kasus DBD terus meningkat di daerah ini seiring memasuki musim hujan.

"Jumlah kasus pada Januari 2016 meningkat dua kali lipat dibanding jumlah kasus pada bulan yang sama pada 2015, sedangkan pekan pertama Februari saja sudah ada 140 kasus," katanya.

Ia mengatakan pada Januari 2015 jumlah kasus DBD di daerah ini sebanyak 114 kasus, meningkat menjadi 293 kasus pada Januari 2016 dengan jumlah korban jiwa enam orang.

Jumlah kasus DBD pada 2016 diperkirakan lebih tinggi dari jumlah kasus DBD pada 2015 yang tercatat secara keseluruhan sebanyak 1.003 orang positif DBD.

Ada empat daerah kabupaten dan kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejanglebong, Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah.

"Dari empat daerah ini, Kota Bengkulu sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena tingginya kasus," ucapnya.

Dengan status KLB tersebut menurut dia, seluruh pasien DBD seharusnya mendapat pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah.

Pemerintah kabupaten dan kota menurut Amin memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam penanggulangan penyakit menular itu.

Pemerintah provinsi menurutnya bertanggungjawab meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan lainnya.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Parial mengatakan pemerintah harus lebih serius menanggulangi penyakit menular yang sudah memakan korban jiwa itu.

"Jangan tunggu banyak yang meninggal dunia baru ditetapkan status kejadian luar biasa," katanya.

Ia mengatakan kalangan legislatif siap meningkatkan alokasi anggaran untuk penanggulangan penyakit tersebut dari APBD perubahan tahun anggaran 2016.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016