Mukomuko (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun 2016 akan membeli sebanyak 10 unit mesin tempel berkapasitas 15 PK untuk kelompok nelayan tradisional di daerah itu.

"Anggaran pembelian 10 unit mesin tempel ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016 sebesar Rp380 juta," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat, di Mukomuko, Selasa.

Ia menjelaskan, mesin tempel berkapasitas 15 PK ini khusus untuk mesin perahu nelayan tradisional. Bantuan mesin ini tidak bisa digunakan untuk kapal nelayan modern di daerah itu.

Sedangkan penerima bantuan sebanyak 10 unit mesin tempel ini, sebutnya, sebanyak 10 kelompok nelayan dengan pembagian setiap kelompok menerima satu satu mesin tempel.

Instansi itu, katanya, belum menentukan kelompok nelayan yang menerima bantuan 10 unit mesin tempel ini. Instansi itu menunggu kesepakatan seluruh kelompok nelayan di daerah itu kelompok yang pertama menerima bantuan ini.

Karena kelompok yang mengajukan bantuan mesin itu, sebutnya, sebanyak 49 kelompok nelayan yang tersebar di tiga kecamatan di daerah itu, yakni sebanyak 15 kelompok nelayan Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.

Kemudian, sebanyak 16 kelompok nelayan Kecamatan Air Rami dan sebanyak 18 kelompok nelayan Kecamatan Ipuh.

"Kelompok nelayan itu sudah sepakat bantuan diberikan kepada 10 kelompok nelayan. Kelompok nelayan yang belum dapat diusulkan pada tahun berikutnya," ujarnya.

Ia mengatakan, di APBD perubahan tahun ini, pihaknya mengusulkan anggaran untuk pembelian sebanyak 15 unit mesin tempel berkapasitas 15 PK, sebanyak empat mesin tempel berkapasitas 25 PK, dan tiga unit mesin tempel berkapasitas 50 PK.

Ia menerangkan, sebanyak 359 perahu nelayan tradisional yang menggunakan mesin tempel. Mayoritas mesin tempel nelayan itu sudah berumur 10 tahun.

Salah satu kasus nelayan tewas tenggelam, katanya, karena kondisi mesin tempel yang tidak siap ketika menghadapi gelombang laut yang datang secara tiba-tiba.

"Kasus nelayan meninggal saat korban menarik gas, tiba-tiba mesin tempel mati sehingga terjadi kecelakaan," ujarnya lagi.***1***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016