Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi gelombang protes sejak tiba di ibukota Amerika Serikat, Washington, D.C. pada Senin malam.

Netanyahu tiba sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri kampanye pemilihan ulang dirinya dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Ketika puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat menolak untuk menghadiri pidato Netanyahu di sesi gabungan Kongres, orang-orang berkumpul untuk memprotes perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan setidaknya 39.100 warga Palestina, dan menyerukan gencatan senjata di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Baca juga: Polisi tahan dua peserta unjuk rasa pro-Palestina di Washington saat kunjungan Netanyahu

Pada Selasa sore, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Rotunda Cannon di dalam gedung Capitol, meneriakkan dan berdemonstrasi menentang kebijakan Netanyahu di Jalur Gaza. Polisi Capitol melaporkan bahwa sekitar 200 orang ditangkap.

Kemudian, kerumunan pengunjuk rasa juga mengadakan piket di Hotel Watergate tempat Netanyahu menginap dan membuat kebisingan untuk mengganggu tidurnya.

Dari unggahan media sosial, diketahui pengunjuk rasa menebarkan belatung di hotel tersebut.

Gerakan Pemuda Palestina mengunggah video pada X yang menunjukkan belatung dan ulat bambu merayap melintasi meja yang diapit oleh bendera Israel dan Amerika.

Baca juga: Protes di Kemenlu Inggris: Demonstran desak hentikan penjualan senjata ke Israel

"SELAMAT MAKAN!! BELATUNG DILEPASKAN DI MEJA PERANG ZIONIS KRIMINAL! Para pengunjuk rasa Palestina menciptakan kekacauan di Hotel Watergate tadi malam sehingga Netanyahu, agen Mossad Israel, dan Dinas Rahasia tidak mendapatkan kedamaian karena mereka terus meneror rakyat kami," kata gerakan itu di X.

Pihak hotel kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah melakukan langkah yang diperlukan untuk memastikan hotel tersebut telah disterilisasi dan telah beroperasi normal kembali.

Selain itu, penutupan jalan dan gangguan lalu lintas mulai terjadi Rabu pagi di Washington, D.C., di mana ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi di sekitar Capitol Hill, meneriakkan “Bebaskan Palestina.”


Kehadiran polisi dalam jumlah yang jauh lebih besar terlihat di kawasan Capitol Hill menjelang pidato Netanyahu.

Sambil mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa meneriakkan "Gencatan Senjata sekarang!" Mereka juga membawa papan bertuliskan "Tangkap Netanyahu", "Berjuang bersama Palestina! Akhiri Pendudukan Sekarang!" dan "Genosida adalah Batas Kami."

Setidaknya dua pengunjuk rasa pro-Palestina ditangkap polisi di depan Union Station, sementara beberapa pengunjuk rasa berusaha mengibarkan bendera Palestina.

Secara terpisah, Polisi Capitol mengatakan lima orang di Galeri DPR yang mengganggu pidato Netanyahu selama pertemuan gabungan Kongres telah ditangkap.

Beberapa anggota parlemen, termasuk Senator Bernie Sanders, tidak menghadiri pidato Netanyahu, sementara Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Amerika keturunan Palestina, menarik perhatian saat mengenakan kafiyeh Palestina.

Baca juga: Indonesia kutuk upaya Israel labeli UNRWA sebagai "organisasi teroris"

Baca juga: Presiden Prancis terbuka dengan kedatangan atlet Israel di Olimpiade

Tlaib membawa papan dengan tulisan "Penjahat Perang" dan "Bersalah atas Genosida" selama pidato Netanyahu.

“Saya tidak akan pernah mundur dalam menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Pemerintah aparteid Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.

“Rakyat Palestina tidak akan terhapuskan. Solidaritas dengan mereka yang berada di luar tembok ini di jalan-jalan yang memprotes dan menggunakan hak mereka untuk berbeda pendapat,” katanya di X.

Biden akan bertemu dengan Netanyahu pada Kamis di Gedung Putih, di mana mereka akan membahas perkembangan di Gaza dan kemajuan menuju kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Nantinya, Netanyahu juga akan bertemu secara terpisah dengan Harris.

Pada Jumat, Netanyahu juga diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump di kediamannya di Florida.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024