Otoritas Jasa Keuangan menyatakan kinerja pasar modal di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan signifikan dari sisi kepemilikan saham pada satu tahun terakhir.
 
"Meskipun nilai transaksi saham mengalami penurunan, akan tetapi nilai kepemilikan saham melonjak cukup signifikan sebesar Rp77,1 miliar (24,1 persen setahun terakhir)," kata Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi di Bengkulu, Kamis.
 
Nilai transaksi turun namun kepemilikan saham melonjak signifikan itu kata dia menandakan terdapat kecenderungan masyarakat di Provinsi Bengkulu lebih suka berinvestasi jangka menengah dibandingkan melakukan transaksi saham harian.
 
Tidak hanya soal kepemilikan saham, jumlah investor pun dicatat terus mengalami tren kenaikan. Dengan populasi penduduk sekitar 2 juta jiwa, jumlah investor pasar modal di Bengkulu dicatat mencapai 87.753 Single Investor Identification (SID).
 
"Single Investor Identification (SID) mengalami tren yang terus menanjak, pertumbuhan tertinggi pada jenis investor S Invest yang mencapai 8.441 orang, pertumbuhan terendah pada SID SBN sebanyak 319 orang," kata dia lagi.
 
Untuk sebaran, OJK menyampaikan investor terbanyak didominasi oleh penduduk di Kota Bengkulu yakni sebanyak 25.503 orang atau 40,44 persen.
 
Meskipun pertumbuhan jumlah SID tidak setinggi Kota Bengkulu, investor pasar modal di Provinsi Bengkulu sudah tersebar ke seluruh kabupaten yang ada di "Bumi Rafflesia".
 
Jumlah investor di sembilan kabupaten di Provinsi Bengkulu menurut OJK berkisar dari 2.300 investor hingga 7.300 investor. SID terbanyak untuk kabupaten dicatat di Kabupaten Lebong dengan 7.242 SID.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024