Bengkulu (Antara) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu mulai mengalami kenaikan sekitar Rp 75 per kilogram.

Petani sawit Kabupaten Seluma, Noca Alamsyah, di Bengkulu, Kamis, mengatakan, kenaikan berkisar sekitar 75 rupiah per kilogram dari

sebelumnya Rp800, sekarang menjadi Rp875 per kilogram, kata dia.

Sayangnya, kenaikan tersebut tidak dirasakan oleh seluruh petani sawit di Seluma. Hanya petani dengan kebun yang mudah diakses saja merasakan harga tersebut.

"Kalau lokasi kebunnya lebih masuk ke dalam dari jalan besar, (jalan provinsi), harganya paling sekitar 400--500 rupiah per kilogram," katanya.

Padahal lokasi perkebunan petani tersebut jaraknya tidak jauh dari jalan provinsi, hanya berjarak sekitar 18 kilometer. Namun kondisi jalan membuat kendaraan distribusi sulit mengakses.

"Seperti di Desa Ulu Talo, Ilir Talo, jalannya dengan batu-batu besar, itu menyulitkan mobil pengumpul sawit masuk," kata Noca.

Sebagai konsekuensi, harga sawit di tinggkat petani menjadi lebih rendah karena sulitnya akses jalan. Petani pengumpul membebankan biaya risiko distribusi dalam menetapkan harga di tingkat petani.

"Sedangkan di tingkat pabrik pengolah, harganya sekitar Rp1.100 per kilogram," ujarnya.

Noca berharap pada Gubernur Bengkulu periode 2016--2021 yang akan dilantik Jumat 13 Februari 2016 di Istana Presiden di Jakarta, agar lebih memperhatikan infrastruktur jalan Kabupaten Seluma.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016