Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit (CPO) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjelang lebaran Idul Fitri tahun ini turun tipis, diduga karena pengaruh penurunan harga CPO dunia.
"Harga sawit turun berkisar Rp20 hingga Rp30 per kilogram di seluruh pabrik di daerah ini," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Iwan Cahaya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima data perkembangan harga tandan buah segar kelapa sawit dari sebanyak 11 pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO yang tersebar di sejumlah wilayah daerah itu.
Harga sawit di pabrik yakni di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp2.420 per kg, PT Muko Muko Indah Lestari sebesar Rp2.480 per kg menjadi Rp2.450 per kg, dan PT Surya Andalan Primatama turun dari sebesar Rp2.410 per kg menjadi Rp2.380 per kg.
Kemudian, harga sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp2.470 per kg menjadi Rp2.450 per kg, harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari sebesar Rp2.570 per kg menjadi Rp2.550 per kg.
Lalu harga sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp2.570 per kg menjadi Rp2.550 per kg, harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp2.570 per kg menjadi Rp2.550 per kg, dan di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari sebesar Rp2.260 per kg menjadi Rp2.230 per kg.
Ia menyatakan, penyebab harga sawit turun di daerah itu karena pengaruh penurunan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO dunia.
Ia berharap, usai lebaran harga sawit di daerah ini kembali naik agar kesejahteraan petani meningkat karena sekarang ini produksi tandan buah segar kelapa sawit mengalami musim "trek" atau sedikit berbuah.
Menurut petani sawit di Kecamatan Teramang Jaya Tanjung, harga sawit turun tipis karena saat ini produksi sawit milik petani turun.
"Kalau buahnya banyak, bisa jadi harga sawit turun drastis menjelang lebaran," ujarnya.