Sekelompok tokoh negara terkemuka di India telah menulis surat kepada Menteri Pertahanan India Rajnath Singh yang meminta untuk menghentikan proses perizinan yang memungkinkan eksportir mengirim senjata dan amunisi ke Israel.
Kelompok tersebut mencakup mantan hakim Mahkamah Agung dan pengadilan tinggi, ekonom, aktivis, dan penulis termasuk penulis pemenang penghargaan Booker Prize, Arundhati Roy.
Baca juga: Petinggi Hamas Ismail Haniyeh meninggal dalam serangan Israel di Iran
Baca juga: Presiden Palestina kutuk pembunuhan Ismail Haniyeh
“Anda diminta untuk meninjau dan membatalkan/menangguhkan semua lisensi yang ada untuk pasokan senjata dan amunisi militer oleh perusahaan-perusahaan India ke Israel," kata kelompok tersebut sebagaimana dilaporkan Anadolu, Jumat.
Kelompok itu menekankan bahwa India harus segera menangguhkan kerja samanya dalam pengiriman material militer ke Israel. Lebih jauh, pemerintah India diminta melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa senjata yang telah dikirim ke Israel tidak digunakan untuk berkontribusi pada tindakan genosida atau pelanggaran hukum humaniter internasional.
Kelompok tersebut juga menuntut agar rincian lisensi ekspor, termasuk negara tujuan ekspor, tetap berada dalam domain publik karena rinciannya sudah tidak tersedia di situs web.
Setidaknya terdapat tiga perusahaan di India yang bergerak di bidang manufaktur dan ekspor senjata dan amunisi telah diberikan lisensi untuk mengekspor senjata dan peralatan militer ke Israel, bahkan selama perang yang sedang berlangsung di Gaza dan bahkan setelah putusan Mahkamah Internasional.
Baca juga: Kedubes Iran sebut pembunuhan Haniyeh bukti lain sifat teroris Israel
Baca juga: Biden, Netanyahu bahas pengerahan militer AS dukung Israel
“India terikat oleh berbagai hukum dan perjanjian internasional yang mewajibkan India untuk tidak memasok senjata militer ke negara-negara yang terbukti bersalah atas kejahatan perang karena ekspor apa pun dapat digunakan untuk pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional,” ucapnya.
Sebelumnya, partai-partai sayap kiri juga menuntut India untuk membatalkan semua lisensi dan izin ekspor ke berbagai perusahaan India untuk pasokan senjata dan amunisi militer ke Israel.
Meskipun pemerintah belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai pasokan senjata ke Israel, Al Jazeera Media Group dalam sebuah penyelidikan mengklaim bahwa New Delhi memasok senjata ke negara tersebut.
Pada bulan Juni, mantan Duta Besar Israel untuk India Daniel Carmon mengatakan bahwa India mungkin memasok senjata ke Israel sebagai tanda terima kasih atas bantuan Israel selama perang Kargil tahun 1999 antara India dan Pakistan.
Sumber : Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024