Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan India menjalin kerja sama di bidang kesehatan antara lain berupa komitmen India untuk memberikan pelatihan langsung bagi tenaga kesehatan Indonesia, termasuk program fellowship dengan izin praktik sementara selama satu tahun.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan program ini bertujuan memperkuat kompetensi tenaga kesehatan Indonesia di bidang-bidang kritis seperti robotic surgery, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan.
Menkes menambahkan sejumlah inisiatif lain yang tertera dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara yakni pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, alih teknologi farmasi, hingga kemitraan dalam produksi vaksin dan alat diagnostik.
Baca juga: Presiden sempatkan swafoto dengan mahasiswa di India
"Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di kedua negara, tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas tinggi," ujarnya.
Dalam kunjungan ke RS Apollo di New Delhi, Menkes melihat langsung efektivitas pelatihan berbasis rumah sakit yang memungkinkan optimalisasi fasilitas medis seperti MRI dan Cath Lab. Indonesia, lanjutnya, berencana mengadopsi pendekatan serupa untuk mempercepat pengembangan dokter spesialis dan subspesialis.
Indonesia dan India, kata Menkes, juga memperkuat hubungan di sektor farmasi melalui kolaborasi antara Bio Farma dan Serum Institute of India (SII). MoU antara kedua entitas ini mencakup produksi dan distribusi alat diagnostik TB laten serta vaksin BCG rekombinan (rBCG).
Baca juga: Presiden tinggalkan India, lanjut kunjungan kenegaraan ke Malaysia
SII bahkan berkomitmen menjadikan fasilitas manufakturnya sebagai pusat pengembangan countermeasures untuk pandemi di masa depan.
Selain itu Biotis Indonesia menjalin kerja sama dengan Biological E Limited untuk transfer teknologi produksi vaksin anak, seperti DPT-HepB-Hib, PCV, dan JE. Selama fasilitas produksi di Indonesia dikembangkan, kata Menkes, Biological E akan menyediakan pasokan vaksin untuk memastikan ketersediaan imunisasi bagi anak-anak Indonesia.
"Salah satu poin penting dalam MoU ini adalah pengakuan bersama terhadap kualifikasi tenaga kesehatan dari kedua negara. Langkah ini membuka peluang bagi dokter dan perawat untuk bekerja lintas negara, meningkatkan transfer pengetahuan, dan memperluas cakupan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil di Indonesia," kata Menkes.
Dalam kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke India pada 24-26 Januari 2025, Indonesia dan India melakukan pertukaran Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan.
Baca juga: Presiden Prabowo sambangi Gedung Parlemen India di Delhi
MoU sebelumnya telah ditandatangani oleh kedua Menteri Kesehatan dan kemudian dipertukarkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Urusan Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. MoU ini merupakan tonggak penguatan hubungan bilateral yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Dalam keterangan yang sama Presiden Prabowo Subianto mengatakan kerja sama strategis antara Indonesia dan India di bidang kesehatan menjadi bagian dari visi besar kedua negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kemitraan strategis ini akan menjadi fondasi kokoh bagi kedua negara untuk terus melangkah maju dan mempererat hubungan persahabatan yang telah terjalin selama 75 tahun," ujar Prabowo.
Dengan implementasi MoU ini, katanya, Indonesia dan India optimis dapat membawa perubahan nyata dalam sektor kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari semangat "Gerak Bersama untuk Sehat Bersama" yang terus digaungkan Indonesia.