Bengkulu (Antara) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu saat ini mengalami kekosongan stok darah golongan AB karena tingginya permintaan untuk pasien termasuk keluhan demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Markas PMI Kota Bengkulu Almasir di Bengkulu, Selasa, mengatakan, berbeda dengan darah AB, PMI masih memiliki persediaan darah golongan A, B dan O yakni hingga sekitar 50 kantong.

"Kalau untuk darah AB, kami terpaksa meminta keluarga pasien yang mencari pendonor," kata dia.

Kebutuhan transfusi darah, kata dia, tidak hanya dibutuhkan oleh pasien DBD saja, sementara pendonor golongan darah AB sedikit sekali tidak seperti golongan darah yang lain.

Terkait kantong darah yang dipergunakan untuk transfusi, menurut Almasir, keluarga pasien tidak perlu cemas, stok kantong darah selalu tersedia di PMI.

"Yang sulit itu pendonor, kalau kantong darah, aman," ucapnya.

Dia juga mengimbau warga untuk membiasakan mendonorkan darahnya karena selain menyehatkan badan juga bisa membantu sesama.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, mengemukakan masyarakat yang terkena DBD selama Februari 2016 terbilang tinggi. Sekitar 169 warga, positif menderita DBD dan dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu.

"Kita imbau masyarakat agar sadar penularan DBD, yakni melalui nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar membersihkan lingkungan, dengan tidak membiarkan barang yang bisa menampung air bertebaran di sekitar rumah.

"Wadah menampung air menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Lakukan tiga M, mengubur barang bekas, membersihkan dan menguras bak mandi," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga menyediakan bubuk abate secara gratis bagi masyarakat untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016