Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan berkunjung ke Rusia pada Senin dan diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Duta Besar Palestina untuk Rusia Abdel Hafiz Nofal, Minggu (11/8).
Nofal mengatakan kepada kantor berita negara TASS bahwa Presiden Mahmoud Abbas akan tiba di Moskow pada 12 Agustus malam.
"Pertemuan dengan Presiden Putin diperkirakan akan dilakukan pada Selasa, dan sebelum itu, Mahmoud Abbas akan meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Moskow," tambah Nofal.
Nofal lebih lanjut mengatakan bahwa kunjungan tiga hari Abbas ke negara itu akan berakhir pada 14 Agustus, dan menyatakan bahwa Presiden Palestina itu juga akan mengadakan pertemuan dengan duta besar negara-negara Arab di Rusia selama kunjungannya.
Dia juga mengatakan bahwa topik utama diskusi antara Abbas dan Putin adalah situasi terkini di Jalur Gaza.
"Mereka akan berbicara tentang peran Rusia, dan apa yang dapat dilakukan. Kami berada dalam situasi yang sangat sulit, dan Rusia adalah negara yang dekat dengan kami. Kami perlu berkonsultasi," tambah Nofal.
Awalnya kunjungan tersebut direncanakan pada 15 November 2023, tetapi kunjungan itu ditunda atas permintaan pihak Palestina karena situasi di Gaza.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer mereka di selatan kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Nofal mengatakan kepada kantor berita negara TASS bahwa Presiden Mahmoud Abbas akan tiba di Moskow pada 12 Agustus malam.
"Pertemuan dengan Presiden Putin diperkirakan akan dilakukan pada Selasa, dan sebelum itu, Mahmoud Abbas akan meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Moskow," tambah Nofal.
Nofal lebih lanjut mengatakan bahwa kunjungan tiga hari Abbas ke negara itu akan berakhir pada 14 Agustus, dan menyatakan bahwa Presiden Palestina itu juga akan mengadakan pertemuan dengan duta besar negara-negara Arab di Rusia selama kunjungannya.
Dia juga mengatakan bahwa topik utama diskusi antara Abbas dan Putin adalah situasi terkini di Jalur Gaza.
"Mereka akan berbicara tentang peran Rusia, dan apa yang dapat dilakukan. Kami berada dalam situasi yang sangat sulit, dan Rusia adalah negara yang dekat dengan kami. Kami perlu berkonsultasi," tambah Nofal.
Awalnya kunjungan tersebut direncanakan pada 15 November 2023, tetapi kunjungan itu ditunda atas permintaan pihak Palestina karena situasi di Gaza.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer mereka di selatan kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024