Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di kampus setempat, Sabtu.
Rekor pertama adalah perguruan tinggi yang membuat poster terbanyak berbasis kecerdasan buatan dan teknologi informasi lainnya, sebanyak 632 poster yang melibatkan mahasiswa.
Kedua, rekor sebagai perguruan tinggi dengan mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bersertifikat produk halal terbanyak dengan total 160.
"Rekor ini merupakan wujud spirit kemerdekaa,n salah satunya dalam bentuk gotong royong atau kolaborasi seluruh civitas untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata Rektor Unesa Prof Nurhasan.
Menurut Cak Hasan, sapaannya, rekor itu merupakan bagian dari komitmen dan upaya kampus Rumah Para Juara dalam mengisi hari kemerdekaan dengan capaian yang berdampak bagi lembaga dan masyarakat, juga menjadi kado terindah untuk Dies Natalis ke-60 Unesa.
"Semua ini tidak akan terwujud dan tercapai, tanpa komitmen dan kontribusi seluruh civitas Unesa. Semoga ini menjadi motivasi untuk selalu membawa Unesa satu langkah di depan," ucap guru besar ilmu keolahragaan itu.
Sementara itu, Yusuf Ngadri dari MURI menuturkan capaian Unesa di MURI sudah tidak terhitung jumlahnya.
Dia mengapresiasi rekor tersebut, seperti rekor pembuatan poster melibatkan mahasiswa misalnya, yang tidak hanya sebagai wujud dari kolaborasi dan inovasi, tetapi juga sebagai sarana menggelorakan spirit kreativitas dan inovasi dalam mengisi perayaan kemerdekaan RI.
Selain itu, rekor terkait UMKM yang tentu saja berdampak pada pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Peran Unesa bersama Pemprov Jatim untuk mengembangkan UMKM sampai pada menghasilkan produk ini menjadi rekor.
Tim Penguatan dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP), Mohammad Ghofirin menambahkan terkait mitra UMKM ini merupakan hasil implementasi kerja sama antara pihaknya dengan Unesa.
Kolaborasi ini dimaksudkan agar UMKM bisa naik kelas melalui proses pendampingan berkelanjutan bersama tim Unesa. Pendampingan ini meliputi delapan belas aspek, di antaranya manajerial, akuntansi, bisnis digital, gizi, termasuk aspek bahasa.
"Karena apa, orientasinya ekspor, kalau UMKM tidak paham bahasa Inggris, mereka akan kesulitan kerja sama korespondensi dengan pihak luar negeri. Kami yang mengawal program OPOP yang diinisiasi Bu Gubernur Jatim (2019-2024) Indar Parawansa ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unesa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Rekor pertama adalah perguruan tinggi yang membuat poster terbanyak berbasis kecerdasan buatan dan teknologi informasi lainnya, sebanyak 632 poster yang melibatkan mahasiswa.
Kedua, rekor sebagai perguruan tinggi dengan mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bersertifikat produk halal terbanyak dengan total 160.
"Rekor ini merupakan wujud spirit kemerdekaa,n salah satunya dalam bentuk gotong royong atau kolaborasi seluruh civitas untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata Rektor Unesa Prof Nurhasan.
Menurut Cak Hasan, sapaannya, rekor itu merupakan bagian dari komitmen dan upaya kampus Rumah Para Juara dalam mengisi hari kemerdekaan dengan capaian yang berdampak bagi lembaga dan masyarakat, juga menjadi kado terindah untuk Dies Natalis ke-60 Unesa.
"Semua ini tidak akan terwujud dan tercapai, tanpa komitmen dan kontribusi seluruh civitas Unesa. Semoga ini menjadi motivasi untuk selalu membawa Unesa satu langkah di depan," ucap guru besar ilmu keolahragaan itu.
Sementara itu, Yusuf Ngadri dari MURI menuturkan capaian Unesa di MURI sudah tidak terhitung jumlahnya.
Dia mengapresiasi rekor tersebut, seperti rekor pembuatan poster melibatkan mahasiswa misalnya, yang tidak hanya sebagai wujud dari kolaborasi dan inovasi, tetapi juga sebagai sarana menggelorakan spirit kreativitas dan inovasi dalam mengisi perayaan kemerdekaan RI.
Selain itu, rekor terkait UMKM yang tentu saja berdampak pada pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Peran Unesa bersama Pemprov Jatim untuk mengembangkan UMKM sampai pada menghasilkan produk ini menjadi rekor.
Tim Penguatan dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP), Mohammad Ghofirin menambahkan terkait mitra UMKM ini merupakan hasil implementasi kerja sama antara pihaknya dengan Unesa.
Kolaborasi ini dimaksudkan agar UMKM bisa naik kelas melalui proses pendampingan berkelanjutan bersama tim Unesa. Pendampingan ini meliputi delapan belas aspek, di antaranya manajerial, akuntansi, bisnis digital, gizi, termasuk aspek bahasa.
"Karena apa, orientasinya ekspor, kalau UMKM tidak paham bahasa Inggris, mereka akan kesulitan kerja sama korespondensi dengan pihak luar negeri. Kami yang mengawal program OPOP yang diinisiasi Bu Gubernur Jatim (2019-2024) Indar Parawansa ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unesa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024