Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu segera menggelar operasi pasar di sejumlah titik di wilayah tersebut guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu Erika Ariesanti di Bengkulu, Selasa, menyebutkan bahwa saat ini stok MinyaKita di sejumlah pasar di wilayah tersebut dalam kondisi kosong.
 
"Belakangan ini telah kami terima secara resmi edaran tentang MinyaKita. Untuk saat ini yang menjadi pembicaraan di tengah masyarakat yaitu MinyaKita, berdasarkan informasi yang diperoleh ketika tim turun ke pasar harga MinyaKita sudah naik," ujar dia.
 
Ia menyebutkan bahwa kosongnya stok MinyaKita di pasaran disebabkan para pedagang tidak ingin menjualnya dan bukan karena ketersediaan yang terbatas.
 
Alasan para pedagang tidak menjual MinyaKita sebab saat ini harga modal yang dibeli pedagang yaitu Rp17 ribu per liter dan hal tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp15,5 ribu per liter.
 
"Informasi nya pedagang memang tidak lagi menjual MinyaKita karena harga modalnya di atas HET sehingga untuk menjual kembali ke masyarakat otomatis lebih tinggi," katanya.
 
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan MinyaKita di masyarakat, Disperindag Kota Bengkulu dalam waktu dekat akan mengadakan operasi pasar atau pasar murah guna memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat.
 
Di sisi lain, Erika menjelaskan bahwa kenaikan harga harga minyak goreng seperti merek MinyaKta itu disebabkan memang pemerintah pusat telah menaikkan HET.
 
Hal tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1028 Tahun 2024 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Rakyat.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024