Rejanglebong (Antara) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah koperasi tidak aktif di daerah itu saat ini mencapai 59 unit.

Kepala Disperindagkop dan UKM Rejanglebong, Suhandak di Rejanglebong, Minggu, mengatakan jumlah koperasi dalam 15 kecamatan di Rejanglebong sebanyak 183 unit, di mana dari jumlah itu yang tidak aktif lagi atau vakum mencapai 59 unit.

"Dari 183 unit koperasi yang ada di Rejanglebong diketahui pada akhir 2015 lalu jumlah yang aktif sebanyak 124 unit, sedangkan 59 unit sudah vakum," katanya.

Koperasi yang dinyatakan tidak aktif tersebut kata dia, bukan berarti koperasi-koperasi tersebut sudah membubarkan diri, namun mereka tidak membuat laporan rapat anggota tahunan atau RAT, kemudian banyak anggota dan pengurusnya yang pindah serta macetnya iuran peserta.

Adanya koperasi yang tidak aktif lagi ini tambah dia, masih akan dilakukan pendataan dan pembinaan ulang agar koperasi ini bisa aktif kembali. Di mana dalam pembinaan ini akan diupayakan agar permasalahan yang mereka hadapi bisa diselesaikan sehingga masing-masing koperasi ini bisa kembali menjalankan fungsinya sebagai penggerak perekonomian masyarakat ditingkatan bawah.

Sementara itu untuk pembinaan koperasi yang masih aktif, pihaknya kata Suhandak akan mengusulkan masing-masing unit koperasi untuk mendapatkan nomor induk koperasi (NIK) kepada pihak Kementerian Koperasi yang juga akan bersamaan pendataan koperasi secara nasional.

Pendataan pendataan koperasi secara nasional itu sendiri merupakan yang pertama kalinya karena selama ini hanya berupa laporan jumlah koperasi di masing-masing daerah saja.

Dari 124 koperasi yang masih aktif di Rejanglebong itu terdiri atas beberapa jenis mulai dari koperasi unit desa (KUD), koperasi serba usaha (KSU) dan koperasi simpan pinjam (KSP). ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016