Satu orang penumpang angkutan pedesaan (angdes) asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia setelah kendaraan yang ditumpanginya ditabrak kereta api pengangkut minyak yang datang dari Palembang menuju Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak dalam keterangannya tertulisnya di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan kejadian tersebut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di Desa Lubuk Bingin, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Kabupaten Rejang Lebong.
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tadi, antara kereta api pengangkut minyak dengan angdes warna putih pelat BD 9864 KC. Akibat kejadian ini satu orang penumpang angdes asal Kabupaten Rejang Lebong meninggal dunia," kata dia.
Dia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di jalan persimpangan lintasan kereta api Desa Lubuk Bingin, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, di mana dalam kejadian kendaraan tertabrak kereta api ini melibatkan satu unit kendaraan angdes dan satu unit sepeda motor.
Untuk korban meninggal dunia dalam kejadian itu, kata dia, ialah Saluna (70) warga asal Desa Karang Baru, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.
Sedangkan dua orang lainnya yaitu M Jauhari (45) sopir angdes, serta Parel (15) pelajar asal Desa Karang Baru yang saat kejadian sedang mengendarai sepeda motor dan berhenti beberapa meter dari angdes terkena lemparan saat kendaraan tersebut dihantam oleh kereta api.
Pascakejadian ini, kata dia, petugas dari Polsek Kota Padang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Mansyur Daud langsung turun ke lapangan guna mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Adapun kronologis kejadian tabrakan itu sendiri bermula saat mobil angdes yang mengangkut 15 penumpang ini melaju dari arah Kelurahan Lubuk Binjai, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Sumsel.
"Sampai di jalan perlintasan kereta api tiba-tiba mesin mobil mati dan pada saat itu juga sekitar jarak 50 meter kereta api minyak datang melaju dari arah Kota Padang, sopir mobil bersama sekitar 15 penumpang mobil langsung keluar, namun satu orang tertinggal yakni Saluna," terangnya.
Kendaraan angdes itu sendiri kemudian terpental hingga tiga meter ke pinggir jalan dari lintasan rel kereta api dan sepeda motor yang dikendarai oleh Parel. Kendati korban Parel hanya mengalami luka ringan, namun sepeda motornya serta angdes yang dikemudikan M Jauhari rusak parah.
"Untuk korban meninggal dunia ini sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas terdekat namun nyawanya tidak tertolong, saat ini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarganya guna dimakamkan. Saat ini kasusnya masih ditangani oleh petugas Polsek Kota Padang," demikian Sinar Simanjuntak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak dalam keterangannya tertulisnya di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan kejadian tersebut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di Desa Lubuk Bingin, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Kabupaten Rejang Lebong.
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tadi, antara kereta api pengangkut minyak dengan angdes warna putih pelat BD 9864 KC. Akibat kejadian ini satu orang penumpang angdes asal Kabupaten Rejang Lebong meninggal dunia," kata dia.
Dia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di jalan persimpangan lintasan kereta api Desa Lubuk Bingin, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, di mana dalam kejadian kendaraan tertabrak kereta api ini melibatkan satu unit kendaraan angdes dan satu unit sepeda motor.
Untuk korban meninggal dunia dalam kejadian itu, kata dia, ialah Saluna (70) warga asal Desa Karang Baru, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.
Sedangkan dua orang lainnya yaitu M Jauhari (45) sopir angdes, serta Parel (15) pelajar asal Desa Karang Baru yang saat kejadian sedang mengendarai sepeda motor dan berhenti beberapa meter dari angdes terkena lemparan saat kendaraan tersebut dihantam oleh kereta api.
Pascakejadian ini, kata dia, petugas dari Polsek Kota Padang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Mansyur Daud langsung turun ke lapangan guna mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Adapun kronologis kejadian tabrakan itu sendiri bermula saat mobil angdes yang mengangkut 15 penumpang ini melaju dari arah Kelurahan Lubuk Binjai, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Sumsel.
"Sampai di jalan perlintasan kereta api tiba-tiba mesin mobil mati dan pada saat itu juga sekitar jarak 50 meter kereta api minyak datang melaju dari arah Kota Padang, sopir mobil bersama sekitar 15 penumpang mobil langsung keluar, namun satu orang tertinggal yakni Saluna," terangnya.
Kendaraan angdes itu sendiri kemudian terpental hingga tiga meter ke pinggir jalan dari lintasan rel kereta api dan sepeda motor yang dikendarai oleh Parel. Kendati korban Parel hanya mengalami luka ringan, namun sepeda motornya serta angdes yang dikemudikan M Jauhari rusak parah.
"Untuk korban meninggal dunia ini sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas terdekat namun nyawanya tidak tertolong, saat ini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarganya guna dimakamkan. Saat ini kasusnya masih ditangani oleh petugas Polsek Kota Padang," demikian Sinar Simanjuntak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024