Uni Eropa pada Jumat mengecam dugaan transfer rudal balistik buatan Iran ke Rusia.
"Pengalihan ini merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa dan merupakan eskalasi material substantif dari penyediaan pesawat tanpa awak (UAV) dan amunisi Iran, yang telah digunakan Rusia dalam perang agresi ilegal terhadap Ukraina," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.
"Rudal balistik Iran kini dapat digunakan yang menyebabkan penderitaan dan kehancuran lebih lanjut di Ukraina," tambah pernyataan itu.
Atas nama Uni Eropa, Borrell menekankan bahwa blok tersebut "telah berulang kali memperingatkan Iran agar tidak mengirim rudal balistik ke Rusia."
Uni Eropa juga berencana mengambil tindakan pembatasan baru terhadap Iran menyusul langkah tersebut, "termasuk penunjukan individu dan entitas yang terlibat dengan program rudal balistik dan pesawat nirawak Iran, dan dalam hal ini sedang mempertimbangkan langkah-langkah pembatasan di sektor penerbangan Iran juga," menurut pernyataan itu.
Teheran membantah pengiriman senjata tersebut, dan menyebut sanksi baru negara-negara Barat dalam hal tersebut sebagai "terorisme ekonomi."
Sumber: Anadolu-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Pengalihan ini merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa dan merupakan eskalasi material substantif dari penyediaan pesawat tanpa awak (UAV) dan amunisi Iran, yang telah digunakan Rusia dalam perang agresi ilegal terhadap Ukraina," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.
"Rudal balistik Iran kini dapat digunakan yang menyebabkan penderitaan dan kehancuran lebih lanjut di Ukraina," tambah pernyataan itu.
Atas nama Uni Eropa, Borrell menekankan bahwa blok tersebut "telah berulang kali memperingatkan Iran agar tidak mengirim rudal balistik ke Rusia."
Uni Eropa juga berencana mengambil tindakan pembatasan baru terhadap Iran menyusul langkah tersebut, "termasuk penunjukan individu dan entitas yang terlibat dengan program rudal balistik dan pesawat nirawak Iran, dan dalam hal ini sedang mempertimbangkan langkah-langkah pembatasan di sektor penerbangan Iran juga," menurut pernyataan itu.
Teheran membantah pengiriman senjata tersebut, dan menyebut sanksi baru negara-negara Barat dalam hal tersebut sebagai "terorisme ekonomi."
Sumber: Anadolu-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024