Rejanglebong (Antara) - Harga jual gula aren atau gula batok di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp20.000 per kg.

Menurut keterangan Ahmad Opristianto (45) salah seorang pedagang pengumpul gula merah, Sabtu, kenaikan harga ini terjadi sejak sepekan belakangan.

"Harganya naik karena mendekati bulan puasa, dimana pedagang dari sejumlah daerah mulai mengumpulkan stok barang. Saat bulan puasa biasanya permintaan akan meningkat tajam terutama untuk pembuatan kue dan kolak," ujarnya.

Gula batok asal daerah itu kata dia, selain dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di Rejanglebong kemudian ke Kota Bengkulu serta kota/kabupaten di Sumsel maupun provinsi lainnya.

Sementara itu Mahyono (50) salah seorang perajin gula batok di kawasan Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang mengatakan saat ini harga jual di tingkat perajin berkisar Rp14.000-15.000 per kg.

"Di Air Meles Atas ini per harinya gula batok yang dihasilkan perajin bisa mencapai 5 ton, di sini jumlah perajinnya mencapai 590 orang," katanya.

Gula aren yang dihasilkan masyarakat daerah itu tambah dia, berasal dari tanaman perkebunan warga yang ditanam di antara tanaman kopi maupun untuk pembatas lahan.

Untuk mempertahankan produksi gula batok asal wilayah itu, dia mengharapkan adanya bantuan bibit untuk peremajaan, karena tanaman mereka rata-rata sudah berusia tua.***3*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016