Provinsi Bengkulu berupaya menarik minat investor asing, kali ini investor Tiongkok untuk berinvestasi di bidang batu bara hingga emas di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.
 
"Provinsi Bengkulu terdiri atas sembilan kabupaten dan satu kota, yang mana masing-masing wilayah memiliki potensi sumber daya alam yang beragam. Selain batu bara, Bengkulu juga memiliki potensi emas, pasir besi, mineral, energi panas bumi, serta pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menerima rombongan investor Tiongkok di Bengkulu Selasa.
 
Kemudian, Rohidin juga menjelaskan kepada investor bahwa Bengkulu juga memiliki perkebunan kopi, karet, dan sawit, serta potensi kelautan dan perikanan yang besar dengan garis panjang pantai 525 kilometer.
 
Terkait potensi batu bara yang berkualitas baik dan berkalori tinggi, Gubernur Rohidin menyebutkan akses pelabuhan sangat diperlukan untuk mendukung ekspor hasil tambang tersebut.

Namun, batu bara yang diekspor masih dalam bentuk mentah, langsung dari tanah galian tanpa melalui proses pembersihan.
 
"Batu bara yang digali langsung diekspor. Jika dilakukan proses pembersihan terlebih dahulu, kualitas batu bara akan meningkat. Selama ini, hasil tambang langsung dikirim ke negara lain tanpa pengolahan. Kami menawarkan peluang untuk membangun fasilitas pengolahan batu bara sebelum diekspor," katanya.
 
Gubernur juga mengharapkan agar para investor tertarik membangun pelabuhan dan pabrik pembersihan batu bara di Bengkulu.

Terdapat dua potensi lokasi pelabuhan, yaitu di Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma.
 
"Saya mengundang anda untuk melihat langsung lokasi pelabuhan strategis di Seluma dan Bengkulu Utara, serta potensi tambang batu bara yang ada. Kami juga merencanakan pembangunan pabrik pembersihan batu bara di pelabuhan tersebut," katanya.
 
Selain itu, gubernur memaparkan potensi emas di Bengkulu terletak di Kabupaten Lebong dan Seluma, sedangkan pasir besi terdapat di Kabupaten Seluma dan Kaur.

Potensi lainnya, energi panas bumi tersebar di lima kabupaten, yaitu Kabupaten Lebong, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Seluma, dan Kepahiang.
 
Untuk sektor perkebunan sawit, Bengkulu memiliki lahan seluas 414.950 hektare dengan produksi CPO sekitar 1.564.020 ton.
 
"CPO yang dihasilkan masih berbentuk mentah dan belum diolah. Ini peluang besar untuk mengolah CPO beserta turunannya. Kami pastikan ketersediaan bahan baku jika pabrik dibangun di Bengkulu," kata Rohidin.
 
Selain CPO, Bengkulu juga menghasilkan cangkang sawit untuk arang dan karbon, dengan kualitas karbon yang sangat tinggi, lebih dari 80 persen.
 
Potensi besar lainnya adalah sektor perikanan, dengan produksi mencapai 160.082,67 ton, serta industri pengolahan ikan dan tambak udang.
 
"Kesimpulannya, ada beberapa potensi besar yang dapat dikembangkan di Bengkulu, yaitu pembangunan pelabuhan sebagai pintu ekspor, pengolahan batu bara untuk meningkatkan kualitasnya, sektor perikanan, serta pengolahan kelapa sawit baik untuk minyak goreng maupun pengolahan cangkangnya. Potensi pasir besi juga masih akan dikaji lebih lanjut," ucapnya.
 
Dengan pemaparan tersebut, Gubernur Rohidin berharap investor dari Tiongkok tertarik untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu.

Sebagai kepala daerah, Rohidin pun menjamin bahwa proses investasi di Bengkulu aman dan berkelanjutan, dengan perizinan yang mudah dan cepat.
 
"Saya sangat menjamin bahwa investasi di Bengkulu aman. Harapan kami, investasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bengkulu," kata Gubernur Rohidin.
 
Salah satu investor dari Tiongkok, yang juga ketua rombongan Fan Guoping menyatakan apa yang dipaparkan Gubernur Rohidin membuat mereka tertarik dan yakin untuk berinvestasi di Bengkulu.
 
"Dari presentasi gubernur tadi, kami yakin bahwa potensi di Bengkulu sangat besar dan sangat potensial untuk diekspor. Saya percaya Bengkulu adalah salah satu tempat terbaik untuk berinvestasi," ujar Fan Guoping, Presiden Xiamen Minghao Import and Export Trading Co. Ltd/PT Minghao Gongbu Machinery.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024