Bengkulu (Antara) - Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Bengkulu Beni Ardiansyah mengingatkan rencana pemerintah membuka jalan menembus dua areal hutan taman nasional, yakni Kerinci Seblat dan Bukit Barisan Selatan, akan mempercepat kerusakan dan eksploitasi sumber daya alam kawasan tersebut.

"Dua taman nasional ini adalah kawasan genting dan penting yang memiliki fungsi ekologis tinggi untuk Bengkulu," kata Beni, di Bengkulu, Senin.

Menurut dia, pembukaan kawasan tersebut untuk jalan lintas yang menghubungkan Bengkulu dengan provinsi lain, akan merusak fungsi ekologis dan mempercepat eksploitasi sumber daya alam.

Eksploitasi sumber daya alam yang dimaksud adalah pencurian kayu dan perburuan flora maupun fauna kharismatik hutan Sumatera, apabila akses memasuki kawasan semakin terbuka lebar.

"Pola seperti ini terjadi di mana-mana, kawasan terbuka, akses pemburu, pencuri kayu dan perambahan semakin terbuka lebar, belum lagi upaya eksploitasi sumber daya mineralnya," ujarnya lagi.

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) seluas 1,3 juta hektare berada di empat wilayah provinsi, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Sumatera Barat.

Sedangkan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) berada di wilayah Provinsi Bengkulu dan Lampung.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan akses Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan dapat ditembus melalui kawasan hutan tersebut

"Akses ke Jambi dapat dihubungkan melalui Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Lebong, sedangkan akses ke Sumatera Selatan juga melalui Kabupaten Lebong," katanya.

Sedangkan akses lain dari Bengkulu menuju Sumatera Selatan menurut Gubernur adalah melalui Kabupaten Kaur.

Pembukaan akses baru ini, menurut dia, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Bengkulu, terutama menuju poros timur dan Sumatera tengah.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016