Bengkulu (Antara) - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP, mengatakan mayoritas penduduk Kabupaten Seluma hanya mencicipi pendidikan sampai sekolah menengah tingkat pertama.

Jonaidi di Bengkulu, Kamis, mengatakan untuk membangun kabupaten tersebut agar lebih maju dibutuhkan peningkatan taraf pendidikan masyarakat.

"Ada beberapa kendala yang menyebabkan masyarakat Seluma yang hanya tamat SMP. Persoalan ini bagai lingkaran yang tidak pernah putus," kata dia.

Kendala utama kabupaten yang berdampingan dengan ibu kota provinsi, Kota Bengkulu itu, kata Jonaidi, yakni masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis sejahtera.

"Kendala ekonomi ini memaksa anak-anak di sana mengakhiri bangku sekolah dan bekerja," katanya.

Perekonomian utama masyarakat setempat yakni di bidang pertanian dan perkebunan, dengan hasil utama komoditas berupa karet dan sawit.

"Harga karet dan sawit di Seluma begitu murah dibeli, akibat jalur akses dari pabrik ke lokasi pertanian sangat sulit," ucapnya.

Permasalahan infrastruktur menjadi kendala pokok baik sisi jalan yang ekstrim maupun jembatan penghubung daerah yang banyak mengalami kerusakan.

"Hal ini juga yang menyebabkan masyarakat berhenti sekolah, serta akses sekolah yang sulit dijangkau," ucap Jonaidi.

Untuk memutus rantai permasalahan tersebut, pemerintah setempat diharapkan aktif membangun tiga infrastruktur pokok, yakni jalan dan jembatan akses utama masyarakat.

"Dan sekolah yang dekat dengan pemukiman masyarakat. Tentunya ini membutuhkan anggaran yang besar oleh karena itu harus ada prioritas pembangunan," katanya.

Kondisi APBD Kabupaten Seluma yang masih berkisar ratusan miliar tidak akan cukup membangun infrastruktur karena pembangunan membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Kami suarakan di tingkat provinsi, namun pemerintah daerah juga harus aktif menjalin hubungan intensif dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga bantuan bisa segera mengalir," ujarnya. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016