Bengkulu (Antara) - Pada Peringatan Hari Pers Nasional (2016) dan hari ulang tahun ke 70 Persatuan Wartawan Indonesia di Provinsi Bengkulu 29/4, wartawan di Bengkulu mendeklarasikan untuk menolak korupsi dan narkoba.

Ketua PWI Bengkulu Zacky Antony di Bengkulu, Jumat, mengatakan, deklarasi itu mengingat korupsi dan narkoba telah merajalela dan membahayakan Bangsa Indonesia.

"Kami wartawan Provinsi Bengkulu, menyadari sepenuhnya bahwa persoalan korupsi telah menjadi musuh bersama bagi negeri," kata dia.

Korupsi merupakan virus mematikan bagi terwujudnya cita-cita kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Atas dasar itu lah, kami wartawan menyatakan menolak segala bentuk korupsi di provinsi ini," katanya.

Insan pers di Provinsi Bengkulu juga menyadari sepenuhnya bahwa generasi muda yang merupakan tulang punggung bangsa harus tertap bertahan dari segala bentuk tantangan zaman.

Agar generasi muda mampu hidup bertahan dari berbagai tantangan dimasa depan, pemuda-pemuda generasi emas bangsa harus sehat jasmani dan rohani.

"Masa depan generasi muda bangsa ini sedang berada dalam ancaman bahaya narkoba," ucapnya.

Seluruh pengguna narjoba di Indonesia sudah mencapai angka 5,9 juta orang, dan sebagian besar penggunanya, kata Zacky, merupakan generasi muda.

"Atas dasar itu, kami wartawan Provinsi Bengkulu, menolak peredaran narkoba dan sejenisnya," ujarnya.

Wartawan juga mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan kepolisian untuk memberantas habis jaringan peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016