Bengkulu (Antara) - Anggota Komisi I DPR RI, Asril Tanjung menilai Provinsi Bengkulu layak memiliki Pangkalan Udara Militer (Lanud) sebab posisi wilayah ini sangat strategis sebagai pertahanan wilayah, terutama mengamankan pulau-pulau terluar di Samudera Hindia.

"Seharusnya setiap provinsi memiliki Lanud, termasuk Bengkulu sangat strategis sebagai wilayah pertahanan," katanya usai menggelar rapat di Markas Korem 041 Garuda Emas, Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan Bengkulu memiliki wilayah pesisir yang luas dan kawasan hutan yang mencapai 46 persen dari luas wilayah itu memiliki peran strategis untuk NKRI.

Sejarah, kata dia, juga mencatat bahwa wilayah Bengkulu pernah diduduki Inggris namun ditukar dengan wilayah Singapura.

Apalagi dengan keberadaan sejumlah pulau terluar yang merupakan wilayah terdepan NKRI yang harus diamankan dengan berbagai kekuatan yang ada.

"Memang sudah ada Angkatan Laut dan Angkatan Darat, tapi fungsi Lanud juga sangat penting di sini," ucapnya.

Apalagi perairan Bengkulu, terutama Pulau Enggano dan pulau terluar tak berpenghuni lainnya sangat potensial dijadikan jalur transit para imigran gelap menuju negara tetangga.

Kehadiran Anggota Komisi I DPR RI di Bengkulu untuk menyerap aspirasi di bidang pertahanan. Selain menyambangi Makorem, enam anggota legislatif itu juga menyambangi Markas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu.

Sebelum ke Bengkulu, rombongan anggota DPR RI tersebut sudah terlebih dahulu menyerap aspirasi di bidang pertahanan di Provinsi Sumatera Selatan.

Lanud adalah kawasan di daratan atau di perairan dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Republik Indonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara. ***2***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016