Rejanglebong (Antara) - Dinas Pendidikan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan kerusakan gedung sekolah dasar (SD) di daerah itu saat ini mencapai 20 persen dari 196 unit tersebar di 15 kecamatan.
"Jumlah gedung SD baik swasta maupun negeri yang rusak ini mencapai 20 persen, sekolah yang rusak ini terutama sekolah negeri karena usianya sudah mencapai 30 tahun karena dibangun semasa pemerintahan Orde Baru dalam program SD Inpres," kata Kepala Dinas Pendidikan Rejanglebong Zakaria Effendi usai peringatan Hardiknas di Rejanglebong, Senin.
Gedung SD yang mengalami kerusakan ini, kata dia, kebanyakan berada di kawasan pedesaan terutama dalam tujuh kecamatan di wilayah Lembak yang meliputi Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Dataran, Binduriang dan Sindang Kelingi.
Gedung sekolah yang mengalami kerusakan ini, tambah dia, saat ini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di masing-masing daerah mengingat sarana pendidikan itu sangat mereka butuhkan.
Upaya perbaikan sekolah yang rusak itu sendiri sudah mereka lakukan melalui anggaran yang mereka terima dari APBN dalam setiap tahunnya, namun masih terbatasnya anggaran ini membuat perehaban gedung sekolah ini tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Untuk anggaran yang bersumber dari APBD Rejanglebong tahun 2016 ini diprioritaskan untuk pembangunan kembali gedung SD Negeri di Kecamatan Kota Padang yang terbakar tahun 2015 lalu," ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Rejanglebong yang dilaksanakan di Lapangan Setia Negara Curup mengatakan, Pemrov setempat akan terus mengupayakan anggaran pendidikan di wilayah itu berada dikisaran 20 persen dari total APBD Bengkulu setiap tahunnya.
"Akan tersu diupayakan agar anggaran pendidikan ini mencapai 20 persen dari total APBD Provinsi Bengkulu setiap tahunnya, selain itu masing-masing kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu juga mengalokasikan anggaran dengan besaran yang sama. Jadi kalau tidak terpenuhi oleh provinsi daerah juga bisa memenuhinya," kata Wagub Rohidin Mersyah.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Jumlah gedung SD baik swasta maupun negeri yang rusak ini mencapai 20 persen, sekolah yang rusak ini terutama sekolah negeri karena usianya sudah mencapai 30 tahun karena dibangun semasa pemerintahan Orde Baru dalam program SD Inpres," kata Kepala Dinas Pendidikan Rejanglebong Zakaria Effendi usai peringatan Hardiknas di Rejanglebong, Senin.
Gedung SD yang mengalami kerusakan ini, kata dia, kebanyakan berada di kawasan pedesaan terutama dalam tujuh kecamatan di wilayah Lembak yang meliputi Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Dataran, Binduriang dan Sindang Kelingi.
Gedung sekolah yang mengalami kerusakan ini, tambah dia, saat ini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di masing-masing daerah mengingat sarana pendidikan itu sangat mereka butuhkan.
Upaya perbaikan sekolah yang rusak itu sendiri sudah mereka lakukan melalui anggaran yang mereka terima dari APBN dalam setiap tahunnya, namun masih terbatasnya anggaran ini membuat perehaban gedung sekolah ini tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Untuk anggaran yang bersumber dari APBD Rejanglebong tahun 2016 ini diprioritaskan untuk pembangunan kembali gedung SD Negeri di Kecamatan Kota Padang yang terbakar tahun 2015 lalu," ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Rejanglebong yang dilaksanakan di Lapangan Setia Negara Curup mengatakan, Pemrov setempat akan terus mengupayakan anggaran pendidikan di wilayah itu berada dikisaran 20 persen dari total APBD Bengkulu setiap tahunnya.
"Akan tersu diupayakan agar anggaran pendidikan ini mencapai 20 persen dari total APBD Provinsi Bengkulu setiap tahunnya, selain itu masing-masing kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu juga mengalokasikan anggaran dengan besaran yang sama. Jadi kalau tidak terpenuhi oleh provinsi daerah juga bisa memenuhinya," kata Wagub Rohidin Mersyah.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016