Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkulu mengusulkan perbaikan sejumlah kapal milik nelayan yang rusak akibat dihantam gelombang tinggi pada Rabu (16/10) diperbaiki dengan bantuan APBD.
Sejumlah kapal nelayan dilaporkan mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi di sejumlah kawasan pantai di Kota Bengkulu, seperti di Pantai Malabero, Pantai Pasar, dan Pantai Kampung Bahari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Sejumlah kapal nelayan dilaporkan mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi di sejumlah kawasan pantai di Kota Bengkulu, seperti di Pantai Malabero, Pantai Pasar, dan Pantai Kampung Bahari.
Kepala DKP Kota Bengkulu Tarzan Naidi Zailani di Bengkulu, Kamis, menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan dan meminta para nelayan yang terdampak segera membuat laporan resmi terkait kerusakan kapal mereka.
"Laporan tersebut akan kami teruskan ke tingkat provinsi sebagai bahan evaluasi dan nantinya akan jadi pertimbangan dalam anggaran 2025," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa DKP Kota Bengkulu akan terus memberikan pendampingan kepada para nelayan yang kapalnya mengalami kerusakan.
Pihaknya juga mengimbau para nelayan untuk sementara waktu tidak melaut, sementara masyarakat juga tidak berkunjung ke kawasan pantai karena gelombang tinggi mencapai tiga meter lebih.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu memprediksi musim hujan di daerah itu diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025.
"Potensi hujan di Bengkulu saat ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Ini disebabkan oleh fenomena hidrometeorologi yang memengaruhi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Bengkulu," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024