Bengkulu (Antara) - Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan pacu bandara perintis di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, dari 1.300 menjadi 1.600 meter sehingga dapat didarati pesawat berpenumpang hingga 70 orang.

Kepala Bandara Fatmawati Bengkulu Yufridon Gandoz di Bengkulu, Senin, mengatakan perpanjangan landasan pacu tersebut juga untuk kepentingan mitigasi bencana di pulau terluar berpenduduk itu.

"Perpanjangan landasan ini bagian dari mitigasi bencana sehingga menjadi bandara evakuasi yang dapat didarati pesawat jenis Hercules," katanya.

Ia mengatkaan peningkatan fasilitas bandara tersebut juga untuk mendukung perekonomian masyarakat di pulau berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu itu.

Selama ini, kata dia, masyarakat Pulau Enggano hanya mengandalkan jalur laut untuk mengangkut hasil bumi, berupa ikan dan komoditas pertanian lainnya, ke Kota Bengkulu.

Pelayaran kapal laut yang dilayani kapal feri dan kapal perintis bergantung pada kondisi cuaca di perairan Samudra Hindia itu.

"Dengan peningkatan transportasi udara maka diharapkan bisa meningkatkan perputaran ekonomi di Pulau Enggano," ujarnya.

Saat ini. kata Yufridon, penerbangan ke Pulau Enggano hanya dilayani pesawat jenis Susi Air berkapasitas penumpang 12 orang dengan jadwal penerbagan dua kali sepekan.

Dia mengharapkan dengan perpanjangan landasan pacu, kapasitas pesawat yang menerbangi wilayah itu dapat ditingkatkan, yakni pesawat berkapasitas 70 orang.

Pulau Enggano yang berada di tengah Samudra Hindia berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu. Pulau seluas 40 ribu hektare tersebut dihuni lebih dari 2.800 jiwa yang bermukim di enam desa, yakni Kahyapu, Malakoni, Kaana, Meok, Apoho, dan Banjarsari. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016