Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menekankan kolaborasi Bank Indonesia bersama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menjadi kunci menjaga stabilitas perekonomian daerah.
"Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang tepat dan cepat, hal ini butuh data dan analisis yang akurat (dari permasalahan perekonomian daerah)," kata Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah di Bengkulu, Kamis.
Dan, Bank Indonesia kata dia menjadi mitra yang begitu penting dalam menganalisis dan menyiapkan data yang akurat tentang situasi internal, eksternal yang mempengaruhi perekonomian daerah serta tantangan-tantangan perekonomian.
"Peran BI sangat krusial, tentang situasi, analisis perekonomian, hingga promosi investasi daerah juga juga, BI bersama pemda menjadi kunci penting menjaga stabilitas (perekonomian) daerah," kata dia.
"Peran BI sangat krusial, tentang situasi, analisis perekonomian, hingga promosi investasi daerah juga juga, BI bersama pemda menjadi kunci penting menjaga stabilitas (perekonomian) daerah," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Rosjonsyah pemerintah daerah menginginkan komunikasi dan kolaborasi yang apik bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu.
"Pak Darjana (Kepala BI Bengkulu terdahulu) orangnya komunikatif, dan kami harapkan penggantinya yang baru juga perlu (komunikatif juga). Gagasan BI diperlukan untuk memajukan Provinsi Bengkulu," kata dia merespon pergantian Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti pun memastikan pergantian kepemimpinan di BI sebagai proses suksesi ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan strategis yang terus berubah, baik di tingkat global, nasional, maupun daerah termasuk dalam memberikan dukungan optimal bagi pemerintah daerah memastikan stabilitas dan perbaikan perekonomian daerah.
Destry Damayanti menyatakan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral yang diamanatkan oleh undang-undang yakni menjalankan tiga tugas utama.
"Yaitu, menjaga kestabilan nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem keuangan, serta memastikan kelancaran sistem pembayaran," kata dia.
Dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut kata dia tidak mungkin diraih oleh Bank Indonesia sendiri. Dia mengatakan perlu sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah termasuk pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan kestabilan ekonomi nasional.
"Bank Indonesia Provinsi Bengkulu juga terus mendukung penguatan sumber pertumbuhan ekonomi lokal dengan berbagai inisiatif, seperti pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, serta ekonomi syariah, termasuk penguatan sektor pesantren," kata dia.
Di samping itu, BI juga mendorong percepatan digitalisasi melalui implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memperluas jangkauan sistem pembayaran yang lebih inklusif.
Untuk memastikan kualitas uang rupiah yang beredar di masyarakat tetap terjaga, Kantor Perwakilan BI Bengkulu secara rutin menggelar layanan kas titipan dan kas keliling, termasuk di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
Program edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah juga terus digalakkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024