Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan sebagian besar wilayah di daerah itu rawan tanah longsor.

"60 persen wilayah Kabupaten Rejanglebong merupakan wilayah pergunungan, dimana wilayah ini sangat rawan terhadap kejadian bencana alam tanah longsor," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Rejanglebong, Rafriyal, di Rejanglebong, Rabu.

Sejumlah lokasi rawan bencana tanah longsor di Rejanglebong, kata dia, antara lain di sepanjang jalan Curup-Lubuklinggau, Provinsi Sumsel antara lain di kawasan Beringin Tiga dan kawasan Kayu Manis di Kecamatan Sindang Kelingi, kemudian kawasan Bengko, Kecamatan Sindang Dataran.

Selanjutnya kawasan Cawang Kecamatan Selupu Rejang serta di sepanjang Jalan Lintas Curup menuju ke Kabupaten Lebong.

Untuk kejadian tanah longsor yang terjadi selama tahun ini, kata dia, diantaranya ialah di beberapa lokasi sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau yakni di Desa Cahaya Negeri, kemudian jembatan Desa Belitar di Kecamatan Sindang Kelingi. Kemudian tiga titik di jalan umum Kecamatan Padang Ulak Tanding menuju Kecamatan Kota Padang.

Lalu di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, dan sepanjang Desa Kayu Manis dan di Jalan Sapta Marga serta Simpang Poak, dan Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah. Serta di Desa Taba Renah, Kecamatan Curup Utara.

Banyaknya lokasi longsor di daerah itu, kata dia, karena tingginya curah hujan yang turun di wilayah Rejanglebong belakangan ini juga kondisi tanah yang labil sehingga mudah terkena longsor.

Untuk itu kalangan warga setempat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga dapat menyumbat saluran pembuangan yang nantinya akan menimbulkan banjir serta tanah longsor.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016