Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun 2016 akan tumbuh sekitar 5,4 persen (yoy).

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar di Bengkulu, Selasa mengatakan selama dua triwulan terakhir, perekonomian Bengkulu menunjukkan pertumbuhan positif.

Pada triwulan IV 2015 tumbuh sebesar 4,86 persen (yoy), dan triwulan I 2016 naik menjadi 4,99 persen (yoy).

"Pertumbuhan pada triwulan II 2016 masih akan didorong oleh optimisme konsumsi rumah tangga sama seperti pada triwulan I," kata dia.

Pada awal 2016 terjadi kenaikan upah minimum provinsi, hal tersebut mendorong konsumsi rumah tangga semakin besar dibandingkan dengan 2015. Selain itu komoditas utama perkebunan Bengkulu juga mulai membaik, harga sawit terus memperlihatkan tren positif.

"Hal itu yang memacu konsumsi, sementara pada triwulan II 2016 ini ada bulan puasa, dan libur sekolah, pada saat itu tentu konsumsi akan lebih tinggi dari kondisi normal," katanya.

Proporsi perekonomian Bengkulu kata Christin didominasi oleh sektor konsumsi, hampir 80 persen ekonomi Bengkulu bertopang pada sektor konsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun pemerintah daerah.

"Namun perlu diperhatikan juga, tingginya tingkat konsumsi juga akan menaikkan angka inflasi, pemerintah daerah perlu menyiasati ini," ujarnya.

Pemerintah hendaknya mampu menjamin ketersediaan bahan kebutuhan masyarakat terutama makanan pokok, kekurangan pasokan akan mengakibatkan lonjakan inflasi. ***3*** 

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016