Rejanglebong (Antara) - Panitia peringatan Hari Ulang Tahun Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu ke 136 melombakan kesenian gitar tunggal yang saat ini nyaris punah karena pengaruh kemajuan jaman.
Menurut keterangan humas Badan Musyawarah Adat (BMA) Rejanglebong S Antoni, Kamis, perlombaan kesenian gitar tunggal itu merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah itu.
"Peserta yang tampil ini membawakan lagu-lagu bernuasa daerah Sumatera Bagian Selatan yang dinamakan irama Batang Hari Sembilan. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Rejanglebong yang tujuannya untuk melestarikan kesenian gitar tunggal agar tidak punah di tengah kemajuan jaman," katanya.
Dalam perlombaan ini kata dia, setiap peserta dituntut bukan hanya dinilai dari vokal saja melainkan juga kemampuan dalam memainkan gitar guna mengiringinya tembang yang dinyanyikan.
Para peserta yang mengikuti perlombaan ini tambah dia, sebanyak 13 orang yang berasal dari 15 kecamatan di Rejanglebong terutama yang berasal dari pedesaan yang selama ini masih sering menampilkan kesenian daerah tersebut, selain itu juga ada peserta dari beberapa daerah di Sumatera Selatan.
Kesenian gitar tunggal itu sendiri kata dia, merupakan warisan nenek moyang mereka dan hingga era 1980-an masih sering ditampilkan di berbagai acara pernikahan atau untuk hiburan muda-mudi yang sedang memadukan kasih asmara.
Lagu-lagu irama Batang Hari Sembilan ini bercerita tentang percintaan, kesedihan, masalah sosial di dalam masyarakat serta nasehat orang tua.
Beberapa lagu irama Batang Hari Sembilan yang cukup terkenal di daerah itu kata dia, diantaranya ialah yang berbahasa Rejang dengan judul "lalan belek" kemudian "kemak boloak" yang berkisah tentang percintaan dua remaja yang mendapat persetujuan dari orang tua.
Sementara itu Jamil Azhari (60) tokoh masyarakat Lembak mengatakan, beberapa lagu yang cukup tenar di wilayah itu ialah lagu berjudul "Dana" dan "Tembang Senjang". Kedua lagu itu pada jaman dulunya dinyanyikan oleh para hulubalang di hadapan raja daerah itu.
"Khusus untuk di Lembak ini setidaknya ada 19 judul lagu berirama Batang Hari Sembilan, diantaranya yang terkenal ialah lagu dana dan lagu tari senjang," ujarnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Menurut keterangan humas Badan Musyawarah Adat (BMA) Rejanglebong S Antoni, Kamis, perlombaan kesenian gitar tunggal itu merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah itu.
"Peserta yang tampil ini membawakan lagu-lagu bernuasa daerah Sumatera Bagian Selatan yang dinamakan irama Batang Hari Sembilan. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Rejanglebong yang tujuannya untuk melestarikan kesenian gitar tunggal agar tidak punah di tengah kemajuan jaman," katanya.
Dalam perlombaan ini kata dia, setiap peserta dituntut bukan hanya dinilai dari vokal saja melainkan juga kemampuan dalam memainkan gitar guna mengiringinya tembang yang dinyanyikan.
Para peserta yang mengikuti perlombaan ini tambah dia, sebanyak 13 orang yang berasal dari 15 kecamatan di Rejanglebong terutama yang berasal dari pedesaan yang selama ini masih sering menampilkan kesenian daerah tersebut, selain itu juga ada peserta dari beberapa daerah di Sumatera Selatan.
Kesenian gitar tunggal itu sendiri kata dia, merupakan warisan nenek moyang mereka dan hingga era 1980-an masih sering ditampilkan di berbagai acara pernikahan atau untuk hiburan muda-mudi yang sedang memadukan kasih asmara.
Lagu-lagu irama Batang Hari Sembilan ini bercerita tentang percintaan, kesedihan, masalah sosial di dalam masyarakat serta nasehat orang tua.
Beberapa lagu irama Batang Hari Sembilan yang cukup terkenal di daerah itu kata dia, diantaranya ialah yang berbahasa Rejang dengan judul "lalan belek" kemudian "kemak boloak" yang berkisah tentang percintaan dua remaja yang mendapat persetujuan dari orang tua.
Sementara itu Jamil Azhari (60) tokoh masyarakat Lembak mengatakan, beberapa lagu yang cukup tenar di wilayah itu ialah lagu berjudul "Dana" dan "Tembang Senjang". Kedua lagu itu pada jaman dulunya dinyanyikan oleh para hulubalang di hadapan raja daerah itu.
"Khusus untuk di Lembak ini setidaknya ada 19 judul lagu berirama Batang Hari Sembilan, diantaranya yang terkenal ialah lagu dana dan lagu tari senjang," ujarnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016