Mukomuko (Antara) - Bidang Perkebunan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini menargetkan sebanyak 30 petani setempat mengajukan permohonan Surat Tanda Daftar Budi Daya (STD-B) perkebunan atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 20 orang.

"Target sebanyak 30 petani, karena tahun lalu melebihi target dari sebanyak 20 orang menjadi 27 orang," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Kamis.

Namun, katanya, terhitung bulan Januari hingga Mei tahun ini baru sebanyak dua orang petani yang mengajukan STD-B. Lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurutnya, tahun ini kesadaran petani setempat mengajukan STD-B semakin rendah. Karena petani menganggap STD-B tidak begitu penting untuk usahanya.

"Petani mengurus STD-B perkebunan untuk menjadi agunan pinjaman di bank. Itupun hanya persyaratan pinjaman di Bank Nagari," ujarnya.

Sekarang, katanya, pihaknya mengejar perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membina kebun masyarakat desa (KMD). Kita ajukan pembuatan STD-B KMD tersebut.

"Pembuatan STD-B KMD sudah disampaikan ke PT Agromuko dan PT Alno perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, PT Agromuko telah membangun KMD seluas 600 hektare, PT Alno membangun kebun plasma kelapa sawit seluas 147 hektare, PT Agrecinal membangun kebun plasma 200 hektare.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016