Bengkulu (Antara-IPKB) - Remaja memiliki kontribusi positif dalam hal mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Sehingga remaja perlu dijadikan garda depan dalam mensosialisasikan program kependudukan KB dan pembangunan keluarga.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Maryana mengatakan, jumlah remaja di Indonesia cukup besar yang mencapai 27,6 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 64 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut, remaja yang sehat akan menjadi kekuatan suatu bangsa. Maka dari itu BKKBN melalui program binaan keluarga remaja, dapat menggiring remaja menjadi pemuda yang tumbuh sehat sebagai generasi penerus pembangunan, ujarnya.
Program PIK-R/M memiliki sasaran remaja melalui kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) dan juga sasaran lainnya adalah orang tua yang memiliki anak remaja melalui kelompok Bina Keluarga Remaja (PIK-R/M).
PIK-R merupakan wadah pengembangan dari, untuk dan oleh remaja, yang menyiapkan remaja menjadi Generasi Berencana (GenRe) yang sehat, tegar dan berakhlak mulia. PIK-R dapat dikembangkan melalui basis sekolah, perguruan tinggi, organisasi keagamaan dan organisasi kepemudaan, serta LSOM. Oleh karenanya diperlukan Rapat Koordinasi Teknis Pembentukan dan Pengembangan PIK_R/M .
Salah satu kegiatan program generasi berencana (Genre) yang mengembangkan hubungan positif antara orang tua dan remaja melalui wadah Pusat Informasi Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) bagi sasaran remaja dan Bina Keluarga Remaja (PIK-R/M) bagi sasaran keluarga remaja.
"Remaja, dengan pengetahuan positif akan mampu menjadi ujung tombak program KB dalam mensosialisasikan pentingnya mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (KKBS) kepada masyarakat."
Ia menambahkan, pada 2007 jumlah remaja umur 10-24 tahun sangat besar terdapat sekitar 64 Juta atau 28,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 222 juta (Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2000-2005), BPS, Bapepenas, UNFPA, 2005).
Disamping jumlahnya yang sangat besar, remaja juga memiliki masalah yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja.
Masalah yang menonjol dikalangan remaja misalnya masalah seksualitas (kehamilan yang tak diinginkan dan aborsi), terinfeksi penyakit menular seksual, HIV dan AIDS, Penyalahgunaan NAPZA dan sebagainya.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalah remaja adalah diantaranya melalui komunikasi antara orangrua dan remaja, di mana orang tua mampu menjadi sahabat remaja, mampu memahami permasalahan dan tumbuh kembang remaja.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016