Citilink mulai layani rute Bengkulu-Makkah

Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan Maskapai Citilink kini resmi membuka layanan penerbangan umrah langsung dari Bengkulu ke Tanah Suci Makkah.

 

"Penerbangan umrah langsung dari Bengkulu ke Tanah Suci ini memberikan kemudahan bagi masyarakat Bengkulu yang ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci," kata Asisten I Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu Khairil Anwar di Bengkulu, Jumat.

 

Ia mengatakan inisiatif Citilink tersebut sangat membantu masyarakat untuk merasakan beribadah ke Tanah Suci di tengah lamanya antrean haji Bengkulu yang mencapai hingga 25 tahun.

 

Penerbangan umrah langsung dari Bengkulu itu pun diharapkan menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menjalankan ibadah umrah yang lebih mudah aksesnya.

 

"Kini, dengan Citilink, masyarakat memiliki pilihan untuk melaksanakan umrah dengan lebih mudah," ucap Khairil Anwar.

 

Ia juga menyarankan penyedia layanan perjalanan umrah untuk menjalin kerja sama dengan baik baik antar penyedia jasa perjalanan, maskapai, pemerintah daerah serta masyarakat, sehingga rute Rute Bengkulu-Tanah Suci ini bisa berkelanjutan.

 

"Bersaing boleh, tapi lebih baik bersanding (sesama penyedia jasa perjalanan). Jika penerbangan semakin sering dan rutin, akan semakin banyak maskapai yang membuka rute umrah dari Bengkulu," kata dia.

 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengupayakan penerbangan langsung untuk layanan umrah sejak tahun-tahun sebelumnya. Bahkan penerbangan internasional langsung ke Jeddah dan Madinah diupayakan dapat beroperasi pada akhir 2023 lalu.

 

Untuk syarat dan teknis pembukaan rute penerbangan internasional kata Khairil Provinsi Bengkulu dapat memenuhi persyaratan tersebut.

 

"Kami sudah ketemu dengan seluruh biro perjalanan haji yang ada di provinsi Bengkulu, dengan pihak bandara juga dengan pihak imigrasi untuk memastikan bahwa kesiapan jumlah jemaah dan dari sisi kesiapan bandara dan imigrasi," kata Khairil saat itu

 

Syarat rute penerbangan tersebut lanjut Khairil yakni setidaknya 3 kali penerbangan setiap bulan dengan minimal jumlah penumpang 200 orang setiap penerbangannya.